04 November, 2014

JIKA BISA TERBANG, MENGAPA HARUS BERJALAN?


 

Alkisah, ada seorang raja yang menerima hadiah dari Arab berupa dua elang falcon yang terlihat gagah. Elang ini termasuk jenis peregrine falcon (alap-alap kawah), merupakan burung paling indah yang pernah dilihat sang raja. Dia memberikan kedua burung berharga itu pada kepala pengurus elang falcon-nya untuk dilatih.
Hari demi hari pun berlalu, dan suatu waktu kepala pengurus itu memberi tahu raja kondisi perkembangan kedua alap-alap kawah itu. Meski salah satunya mampu terbang tinggi dengan gagahnya, yang lainnya tidak bergerak sedikit pun dari batang pohon sejak hari pertama dia tiba di istana.

Sang raja pun memanggil tabib dan para ahli lainnya dari penjuru negeri untuk merawat burung elang falcon ini, tapi tidak satu pun dari mereka yang berhasil membuat burung itu terbang. Akhirnya raja menyerahkan tugas ini kepada pejabat istananya.

Keesokan harinya, sang raja melihat lewat jendela istananya bahwa burung itu belum juga berpindah dari tempatnya bertengger. Merasa sudah melakukan semua cara, sang raja berpikir keras mencari cara lain, “Mungkin aku perlu seseorang yang lebih mengenali daerah pedesaan untuk memahami sifat dari persoalan ini.” Maka, sang raja segera memerintahkan pengawalnya. “Cepat panggil seorang petani!”

Esok paginya, sang raja merasa gembira melihat elang falcon itu sudah terbang tinggi di atas taman istana. Katanya kepada pengawas istana, “Panggil petani yang membuat keajaiban ini.”

Si pengawas segera menemukan petani itu, yang akhirnya menghadap sang raja. Sang raja bertanya padanya, “Bagaimana kau bisa membuat elang itu terbang?”

Dengan kepala tertunduk, petani itu menjawab, “Sangat mudah, Yang Mulia. Saya sekadar memotong ranting pohon tempat burung itu bertengger.”

Rekan-rekan Luar Biasa,
Ketahuilah bahwa kita semua diciptakan untuk “terbang tinggi”—dengan menyadari betul potensi kita yang luar biasa sebagai makhluk hidup. Namun alih-alih mencapai potensi itu, kita sekadar duduk-duduk santai di “ranting” kita sendiri, bertautan pada hal-hal yang sudah lazim bagi kita. Di luar sana yang namanya peluang itu tiada akhir. Tapi bagi kebanyakan kita, semua peluang itu masih menjadi misteri. Kita menyesuaikan diri dengan sesuatu yang lazim, yang nyaman, dan yang biasa-biasa saja. Dengan demikian untuk sebagian besar, hidup kita hanya biasa-biasa saja, alih-alih menggairahkan, menyenangkan, dan memuaskan.

Jadi, mari kita belajar untuk menghancurkan ranting-ranting ketakutan kita yang selama ini menjadi tempat kita menggelantung. Bebaskan diri kita pada kepuasan akan “terbang tinggi”.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan