19 November, 2014

PASSION

 
Suatu sore usai jam kantor, bos yang selalu pulang paling akhir memperhatikan seorang karyawan baru yang selama 1 bulan ini, selalu pulang setelah yang lain pulang.
“Sudah larut, kenapa belum pulang? Masih ngerjain apa?” tanya Bos.

“Ini masih ada beberapa pekerjaan yang harus saya bereskan. Saya kan masih baru pak, jadi masih perlu belajar. Lagian kuliah saya sedang libur, jadi saya bisa belajar lebih lama di kantor. Hmm.. Bapak keberatan kalau saya berada di kantor lebih lama dari yang lain?” tanyanya sambil mengedarkan mata ke sekelilingnya, sepi.

“Saya rasa kita bisa keluar bersama. Kasihan petugas jaga, dia perlu istirahat dan pulang. Kita juga perlu istirahat, kan?”

Kali lain berjumpa, si anak baru yang telah bekerja lebih dari 2 tahun, masih menunjukkan keceriaan dan semangat yang sama. “Doaku dikabulkan oleh Yang Kuasa. Diberi pekerjaan yang aku senangi, dapat bos yang baik, temen kerja juga enak. Bagiku, kantor ini adalah 'rumah kedua'. Tempat belajar, berbagi dan bekerja dengan hebat. Aku sungguh beruntung dan harus selalu bersyukur,” celotehnya gembira.

Setelah 5 tahun, setiap tahun, saat perusahaan memberi promosi berupa kesempatan belajar atau training, maupun kenaikan jabatan, namanya selalu ada di daftar kandidat. Dengan penuh kebahagiaan dia menyebut segala yang dikerjakan sebagai passion. Seperti pepatah mengatakan, “Do what you love. When you love your work, you become the best worker in the world.” 

Netter yang berbahagia,
Ingin menjadi hebat di bidang yang kita geluti, diperlukan kesadaran untuk menyayangi dan mencintai apa yang sedang dilakukan. Dan akan menjadi lebih hebat jika hobby bisa sekaligus menjadi pekerjaan, tentu kita akan mengerjakannya dengan penuh kenikmatan tanpa beban saat melakukannya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan