29 Disember, 2012

LILIN-LILIN KECIL

Suatu hari di sebuah kelas, bu guru memperhatikan salah seorang muridnya yang tampak gelisah dan tidak konsentrasi mengikuti pelajaran yang diberikan. Saat bel pulang berdering, bu guru memanggil si anak untuk diajak berbincang, “Nak, ibu perhatikan, kamu beberapa hari ini tidak mengikuti pelajaran dengan baik. Ada apa, Nak? Apakah ada masalah yang sedang mengganggu pikiran kamu?” ucap bu guru sambil membelai kepala kecil di hadapannya dengan sayang.
Si anak terdiam menengadahkan wajah, tampak matanya berkaca-kaca. “Maafkan saya, Bu. Saya sudah mengabaikan pelajaran sekolah. Beberapa hari ini saya sedang bingung, tetapi setiap kali saya hendak berbicara dengan ibu guru, saya lihat ibu begitu sibuk sehingga saya tidak berani mengganggu.”

“Baiklah, sekarang ibu tidak sibuk. Apa masalahmu, siapa tahu ibu bisa membantu..” lanjut bu guru.
“Tapi Bu, saya sungguh tidak ingin menyusahkan ibu. Di kelas ini saja ada 40 murid yang harus diajar oleh ibu, belum lagi kelas yang lain. Saya tidak ingin merepotkan ibu dengan masalah saya,” si anak membandel menolak jasa baik ibu guru.
“Baiklah. Kalau begitu, maukah kamu membantu ibu?” Segera si anak mengganggukkan kepalanya. “Ambil dan bawa kemari beberapa lilin di lemari ibu, nyalakan dengan korek api yang di situ. Pasang lilin yang lain dan nyalakan dengan api lilin yang pertama.” Walaupun tidak mengerti apa maksud semua ini, si anak dengan patuh mengerjakannya.

“Lihat baik-baik, Nak. Nyala api lilin pertama tetap terang 'kan? Walaupun dia telah memberikannya kepada lilin-lilin yang lain.”
“Apa maksud Ibu? Apa hubungannya masalah saya dengan lilin? Saya sungguh tidak mengerti, Bu..” jawab si anak kebingungan.
“Lilin pertama tidak kehilangan terang dan panasnya walaupun telah memberi kepada lilin yang lain. Nah, sama seperti lillin. Bu guru juga tidak akan kekurangan apapun dengan memberikan ilmu, waktu, dan pengetahuan yang ibu punyai untuk kalian semua. Dengan memberi, seorang guru baru berarti bagi orang lain yaitu murid-muridnya, orang tua murid yang menitipkan pendidikan anaknya ke sekolah ini, dan guru juga menjadi tumpuan harapan setiap bangsa untuk menyiapkan kalian, calon-calon pemimpin di masa depan. Dengan memberi bantuan, bu guru kan tidak berkurang sedikit pun. Bagaimana? Sekarang kamu mengerti?” Dengan tersenyum, si anak pun mulai menceritakan masalahnya dan akhirnya pulang ke rumah dengan perasaan puas dan lega.
Pembaca yang bijaksana,
Kenyataan sering kali bertolak belakang dengan keinginan kita. Ada orang yang ingin membantu, tetapi yang dibantu tidak mau. Ada pula orang yang butuh bantuan ke orang lain, tetapi orang lain tidak mau membantunya. Manusia sebagai makhluk sosial, tidak mungkin hidup sendiri. Manusia selalu memiliki sifat saling ketergantungan satu dengan yang lain.

Maka saat kita butuh bantuan biar orang lain membantu kita, tetapi saat kita bisa memberi bantuan, ya kita ringankan beban orang lain; seperti sifat lilin tadi yang memberikan nyala apinya kepada lilin-lilin yang lain, selalu menjadi penerang dalam kegelapan dan menghangatkan sekelilingnya tanpa pernah kehilangan jati dirinya.

CINTAI APA YANG DIMILIKI

Suatu hari di sebuah kelas, bu guru memperhatikan salah seorang muridnya yang tampak gelisah dan tidak konsentrasi mengikuti pelajaran yang diberikan. Saat bel pulang berdering, bu guru memanggil si anak untuk diajak berbincang, “Nak, ibu perhatikan, kamu beberapa hari ini tidak mengikuti pelajaran dengan baik. Ada apa, Nak? Apakah ada masalah yang sedang mengganggu pikiran kamu?” ucap bu guru sambil membelai kepala kecil di hadapannya dengan sayang.
Si anak terdiam menengadahkan wajah, tampak matanya berkaca-kaca. “Maafkan saya, Bu. Saya sudah mengabaikan pelajaran sekolah. Beberapa hari ini saya sedang bingung, tetapi setiap kali saya hendak berbicara dengan ibu guru, saya lihat ibu begitu sibuk sehingga saya tidak berani mengganggu.”

“Baiklah, sekarang ibu tidak sibuk. Apa masalahmu, siapa tahu ibu bisa membantu..” lanjut bu guru.
“Tapi Bu, saya sungguh tidak ingin menyusahkan ibu. Di kelas ini saja ada 40 murid yang harus diajar oleh ibu, belum lagi kelas yang lain. Saya tidak ingin merepotkan ibu dengan masalah saya,” si anak membandel menolak jasa baik ibu guru.
“Baiklah. Kalau begitu, maukah kamu membantu ibu?” Segera si anak mengganggukkan kepalanya. “Ambil dan bawa kemari beberapa lilin di lemari ibu, nyalakan dengan korek api yang di situ. Pasang lilin yang lain dan nyalakan dengan api lilin yang pertama.” Walaupun tidak mengerti apa maksud semua ini, si anak dengan patuh mengerjakannya.

“Lihat baik-baik, Nak. Nyala api lilin pertama tetap terang 'kan? Walaupun dia telah memberikannya kepada lilin-lilin yang lain.”
“Apa maksud Ibu? Apa hubungannya masalah saya dengan lilin? Saya sungguh tidak mengerti, Bu..” jawab si anak kebingungan.
“Lilin pertama tidak kehilangan terang dan panasnya walaupun telah memberi kepada lilin yang lain. Nah, sama seperti lillin. Bu guru juga tidak akan kekurangan apapun dengan memberikan ilmu, waktu, dan pengetahuan yang ibu punyai untuk kalian semua. Dengan memberi, seorang guru baru berarti bagi orang lain yaitu murid-muridnya, orang tua murid yang menitipkan pendidikan anaknya ke sekolah ini, dan guru juga menjadi tumpuan harapan setiap bangsa untuk menyiapkan kalian, calon-calon pemimpin di masa depan. Dengan memberi bantuan, bu guru kan tidak berkurang sedikit pun. Bagaimana? Sekarang kamu mengerti?” Dengan tersenyum, si anak pun mulai menceritakan masalahnya dan akhirnya pulang ke rumah dengan perasaan puas dan lega.
Pembaca yang bijaksana,
Kenyataan sering kali bertolak belakang dengan keinginan kita. Ada orang yang ingin membantu, tetapi yang dibantu tidak mau. Ada pula orang yang butuh bantuan ke orang lain, tetapi orang lain tidak mau membantunya. Manusia sebagai makhluk sosial, tidak mungkin hidup sendiri. Manusia selalu memiliki sifat saling ketergantungan satu dengan yang lain.

Maka saat kita butuh bantuan biar orang lain membantu kita, tetapi saat kita bisa memberi bantuan, ya kita ringankan beban orang lain; seperti sifat lilin tadi yang memberikan nyala apinya kepada lilin-lilin yang lain, selalu menjadi penerang dalam kegelapan dan menghangatkan sekelilingnya tanpa pernah kehilangan jati dirinya.

23 Ogos, 2012

IBU YANG LUAR BIASA

Barangkali, jika Nancy Matthews Elliott menerima saja pernyataan guru anaknya yang mengatakan si anak berotak udang, mungkin hari ini tak kan ada lampu pijar yang menerangi dunia. Memang, dalam sejarah terungkap bahwa pencipta lampu pijar, Thomas Alfa Edison, dicap sebagai anak yang bodoh oleh gurunya.

Saat itu, Nancy-ibunda Edison-sangat marah dan menariknya keluar sekolah. Selanjutnya, Nancy sendiri yang mengajar Edison."Ibuku yang membentukku. Ia begitu setia, memiliki keyakinan pada diriku, dan aku merasa aku memiliki seseorang untuk kuperjuangkan dalam hidup, seseorang yang tidak boleh kukecewakan," sebut Edison dalam sebuah catatan.
Ibu Edison, yang juga seorang guru, kemudian memberikan banyak pelajaran yang ternyata diserap dengan mudah oleh Edison. Ia juga melahap habis beberapa buku ilmiah seperti karya dari R.G. Parker's yang berjudul School of Natural Philosophy dan The Cooper Union. Dari sanalah, ia kemudian gemar melakukan berbagai macam percobaan yang akhirnya mengantarkan dirinya menjadi tokoh dunia dengan seribu lebih inovasi.

Nyaris mirip dengan kisah sang ibu dalam mendorong anaknya agar tetap jadi "orang", Endang Setyati juga mengalami problematika yang tak kalah peliknya-bahkan-mungkin lebih parah. Anaknya-Habibie Afsyah-buah cintanya dengan duda beranak tujuh, Nasori Sugiyanto, sejak lahir mengidap penyakit langka, yang menyerang otaknya hingga lumpuh permanen. "Sejak lahir, fungsi syarafnya terus menurun dan bahkan diperkirakan usianya tidak panjang," kisah Endang tentang anaknya.

Namun, menurut perempuan berjilbab ini, "Anak adalah amanah dari Sang Pencipta, karena itu, apa pun kondisi anak, saya berusaha memberikan yang terbaik."
Mendengar pernyataan itu, sang anak pun menimpali dengan ketulusan, "Terima kasih yang terdalam untuk Mama, yang dengan sabar dan kasih sayang merawat saya yang memiliki keterbatasan. Saya sangat bersyukur dilahirkan melalui rahim seorang Ibu, Endang Setyati."
Ibu Endang, Pak Nasori, dan Habibie

Yang istimewa dari cara Endang mendidik adalah perlakuannya pada Habibie. Meski memiliki keterbatasan fisik-bahkan kini hanya tinggal bisa menggerakkan satu jari-Endang menyekolahkanya di sekolah biasa, bukan sekolah luar biasa. Bahkan, beberapa temannya yang tumbuh normal masih sering main ke rumah Habibie untuk sekadar bercanda atau bermain game. "Habibie itu meski hanya main dengan satu jari, entah bagaimana kalau main game selalu menang dari teman-temannya," ungkap Endang.
"Selain hobi main game, ia juga hobi internet-an sedari SMP. Mungkin, karena keterbatasannya itu, ia awalnya menghabiskan banyak waktu hanya dengan main game dan internet."

Keprihatian Endang akan masa depan Habibie membuatnya berpikir, "Apa ya yang bisa dilakukan Habibie supaya besok dia tidak merepotkan orang lain dan bisa mandiri?"
Akhirnya Endang mulai menemukan titik terang sekitar pertengahan tahun 2006. "Saat itu ada penawaran pelatihan internet marketing. Saya pikir, itu mungkin tepat buat anak saya karena memang dia kan sudah sejak lama hobinya main internet," terang Endang.

Maka, Endang pun memasukkan Habibie untuk ikut pelatihan internet marketing untuk belajar dari salah satu pakar internet marketing berbasis amazon.com, Mr Fabian Lim. Sayang, karena berbahasa Inggris-meski dibantu dengan penerjemah-Habibie pada awalnya belum terlalu tertarik dengan program tersebut. "Saya lantas bilang, kalau kamu dewasa nanti, kamu tak bisa mengandalkan orang lain terus. Kamu harus jadi orang yang bisa mama banggakan."

Demi masa depan anak, Endang tak ragu untuk sedikit memaksa Habibie. Justru karena punya kelemahan itulah, ia merasa Habibie harus didorong lebih keras. "Waktu itu, karena pelatihan pertama, hasilnya belum maksimal, karena memang yang diberikan hanya dasar-dasarnya. Saya menyuruh Habibie untuk ikut kelas lanjutannya. Mahal ndak apa-apa, yang penting ada ilmu yang bermanfaat. Sayang, kala itu Habibie sempat menolak," kisah Endang. "Saya lantas tegaskan pada Habibie, kamu syaraf boleh melemah, tapi semangat tidak boleh lemah. Mama sudah pensiun sementara biaya internet kamu itu besar. Kamu harus ikut pelatihan lanjutan ini, jadi kamu main internet itu nggak sia-sia," ujar Endang.

Akhirnya, setelah dipaksa Endang, Habibie mengikuti Asia Internet Academy untuk memperdalam ilmu internet marketing-nya. Ternyata, feeling Endang tepat. Hobi Habibie akhirnya menghasilkan juga. "Setelah lebih memahami pelatihan dari Mr Lim, Habibie waktu praktik untuk pertama kali ia mendapat kiriman uang 120 dolar AS. Itu senangnya bukan main. Ternyata, apa yang dilakukannya selama ini ada hasilnya juga. Maka, sejak itu dia makin intens main di internet marketing. Akhirnya, di bulan Desember 2008, Habibie sudah bisa menghasilkan uang 5986 dolar AS. Itulah yang membuat kepercayaan dirinya makin tumbuh dan dia makin yakin bisa menghasilkan dari bisnis online itu," ungkap Endang sembari menunjukkan setumpuk print-out email yang menunjukkan penghasilan Habibie.
Ibu Endang dan Habibie, saat mengikuti seminar Bp. Andrie Wongso pada Nov. lalu, "The Power of Harmony"

Dengan hasil yang diperolehnya, Endang terus mendorong agar Habibie makin menekuni bidang tersebut. Ia kemudian mengikutkan Habibie ke berbagai kursus lanjutan. "Salah satunya supaya lebih paham saya ikutkan dia ke kursus dari Pak Suwandi Chow. Ini pelatihan train for trainers." Selanjutnya, the rest is history, selebihnya adalah kisah sukses Habibie yang terus dibimbing oleh ibunya.

Mutiara yang tergolek lemah tertutup pasir di lautan itu kini mampu berkilap berkat sentuhan dan ketegasan seorang ibu terhadap anaknya yang punya kelemahan. Berkat kegigihan Endang menemukan "profesi" yang pas untuk putranya, kini kelemahan itu hanya tinggal menjadi predikat. Kerusakan syaraf yang diderita berkat dorongan Endang, kini berubah jadi semangat menggebu untuk meraih hasil maksimal.
 
"Puji syukur Allah telah mengabulkan permintaan saya dan memberikan kesempatan pada saya dan Habibie bisa menikmati jerih payah dan perjuangan yang tidak kenal menyerah. Indah akan datang pada saatnya jika Allah menghendaki. Dan, inilah saat-saat indah buat saya dan Habibie, yakni bahwa takdir Allah adalah yang terbaik untuk kami. Harapan saya semoga ibu-ibu termotivasi pada prestasi dan kondisi Habibie dan lebih menyayangi putra-putrinya dan ikhlas berjuang untuk sukses keluarganya." Semoga!

HIDUP BEGITU BERHARGA

Hidup ini sebenarnya sangat singkat, karena kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan nanti. Kata sang Buddha, hidup ini hanya 2 tarikan nafas. Jika kita berhasil menghirup udara, belum tentu kita berhasil mengeluarkannya.

Sekadar ilustrasi, jika Anda ingin hidup 70 tahun, berarti waktu yang Anda miliki 25.500 hari atau 613.200 jam. Itupun sebagian besar digunakan pada masa kanak-kanak dan kita belum mengerti bagaimana menjalani kehidupan ini. Bisa jadi waktu yang benar-benar kita miliki hanya sepertiga bagian atau bahkan seperempat bagian saja.

Apa yang Anda rasakan ketika Anda mendengar kesaksian dari orang-orang yang selamat dari bencana? Begitu berat perjuangan mereka untuk dapat bertahan hidup, sehingga mereka dapat berbagi cerita dengan Anda. Saya tidak bermaksud menakut-nakuti, tetapi sekadar mengingatkan begitu singkat dan berharganya hidup kita. Sayang sekali jika waktu dan kesempatan yang masih kita miliki tersia-sia karena kita tidak mampu menghargai kesempatan ‘emas' dari Tuhan YME.
 
Sepantasnya kita bersyukur, karena kita tak harus menjalani masa-masa kritis di mana kemungkinan hidup dan mati sangat tipis akibat sakit, tertimpa bencana alam, kecelakaan dan lain sebagainya. Pasti Anda termasuk orang yang beruntungjika sampai pada bagian ini Anda tergerak hati untuk menggunakan sisa waktu yang masih Anda miliki untuk melakukan banyak hal yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Beberapa hal di bawah ini mungkin dapat membantu Anda semakin menghargai kehidupan sehingga Anda dapat lebih menikmatinya.
 
Pertama ciptakanlah visi atau impian. Definisikan dengan jelas bagaimana Anda ingin memberi arti bagi kehidupan ini. Javan, penemu gas laser kelahiran Iran mengatakan, "Saya tidak berharap menjadi segalanya bagi setiap orang. Saya hanya ingin menjadi sesuatu untuk seseorang." Pasti Anda mempunya pendapat lain bagaimana memberi arti terhadap kehidupan Anda sendiri.
 
Setelah itu lakukanlah instropeksi diri. Jika Anda menemukan hal-hal yang membuat hidup Anda tidak nyaman, maka rencanakan untuk membuat beberapa perubahan yang dibutuhkan. Pastikan bahwa rencana perubahan-perubahan tersebut dapat mendekatkan Anda pada visi tersebut dan membuat Anda semakin menghargai apa yang Anda miliki.
 
Langkah terpenting selanjutnya adalah melaksanakan perubahan seperti yang sudah Anda rencanakan sebelumnya. Pada proses ini Anda akan menemukan semakin banyak nilai-nilai yang pada akhirnya ikut mempengaruhi pikiran, keputusan, tindakan, dan pengalaman hidup Anda. Dalam hal ini Anda juga harus pandai memanajemen waktu agar waktu Anda benar-benar termanfaatkan dengan baik. "Decide upon your major definite purpose in life and then organize all activities around it. - Putuskan target hidup Anda secara garis besar, lalu rencanakan tindakan-tindakan untuk mencapainya," kata Brian Tracy.
 
Semakin keras Anda bekerja, semakin besar hasil yang akan Anda dapatkan. Bukan berarti saya anjurkan kerja keras mengejar materi semata, melainkan mengejar pemenuhan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial. Pemenuhan semua kebutuhan hidup tersebut harus pula seimbang.

Untuk itu berilah tubuh Anda dengan asupan gizi yang cukup sebagai modal untuk bekerja keras. Dengan fisik yang sehat sangat mungkin Anda dapat melakukan banyak hal yang positif dan menjadikan kehidupan Anda lebih baik dan berarti bagi diri sendiri dan orang lain. Jangan sia-siakan tubuh Anda dengan melakukan tindakan-tindakan konyol yang membahayakan jiwa atau mengkonsumsi makanan atau minuman yang dapat merusak kesehatan. Jadwalkan secara rutin olah raga atau yoga agar tubuh lebih segar dan berstamina.

Gunakan juga kesempatan yang masih tersisa untuk memperluas wawasan. Bacalah buku atau ikuti seminar atau dengarkan radio yang dapat menginsiprasi ide-ide, keterampilan, maupun semangat baru. Dengan demikian Anda dapat bertindak dan bertutur kata lebih baik sehingga kualitas hidup Anda lebih baik, lebih kreatif, tidak mudah stres atau putus asa.
 
Hubungan sosial sangat penting agar kehidupan Anda lebih menyenangkan. Sekali-kali luangkan waktu bersama-sama orang-orang di sekitar Anda. Jangan segan berbagi waktu atau hadiah-hadiah kecil, misalnya terlibat dalam kerja bakti di lingkungan sekitar rumah, memberi kado unik kepada pasangan, dan lain sebagainya. Banyak sekali yang bisa Anda lakukan untuk membangun hubungan baik dengan orang lain agar hidup Anda lebih menyenangkan. Beberapa contoh tindakan sederhana yang dapat Anda lakukan untuk menciptakan hubungan baik dengan orang lain adalah lebih mencintai, lebih banyak memberikan senyuman manis, lebih ramah dalam melayani, dan lain sebagainya.

Sedangkan kekuatan spiritual adalah sumber kebajikan, sebagai kunci keseimbangan hidup Anda. Oleh sebab itu dekatkanlah diri kepada Tuhan YME dengan beribadah dan melaksanakan juga nilai-nilai kebajikan sesuai dengan agama yang Anda anut. Kekuatan spiritual akan mencegah Anda dari kebiasaan- kebiasaan buruk misalnya mengeluh dan lain sebagainya. Sebaliknya Anda menjadi lebih pandai bersyukur dan menghargai kehidupan Anda.
Langkah selanjutnya adalah menggunakan nilai-nilai kebaikan dalam agama, sosial, maupun ilmu pengetahuan ke dalam aktifitas kehidupan sehari-hari secara konsisten. Semakin banyak nilai-nilai kebaikan yang dapat Anda terapkan, kehidupan Anda akan terus lebih baik. Suatu saat Anda akan dapat menikmati kehidupan yang dulu mungkin Anda anggap jauh dari angan.
 
Dalam melaksanakan beberapa langkah yang saya uraikan di atas tentu membutuhkan kemauan yang keras dan kedisiplinan. Meskipun masing-masing di antara kita memiliki keterbatasan, tetapi Tuhan YME menyediakan banyak sekali pilihan. Saya yakin Anda dapat melaksanakan langkah-langkah tersebut dengan baik, jika Anda betul-betul mencintai diri Anda dan memilih untuk menggunakan kesempatan 'emas' yang masih Anda miliki dengan sebaik-baiknya

HIDUP SEJAHTERA

Kesejahteraan sebenarnya bukan terletak pada memiliki lebih banyak uang dan kekayaan. Memiliki uang dan kekayaan lebih banyak belum tentu menjamin bahwa orang itu akan hidup sejahtera.

Kalau kita perhatikan dengan seksama apa yang ada di masyarakat di sekeliling kita, kita bisa menemukan ada juga orang yang memiliki uang lebih banyak, memiliki benda-benda seperti rumah yang mahal, mobil yang mahal, ternyata hubungan keluarganya berantakan. Ada juga orang yang diselimuti rasa takut dan cemas walaupun mereka punya uang yang banyak.

Menurut Joseph Murphy pada bukunya "Think Yourself Rich" dikatakan bahwa makna hidup sejahtera yang sebenarnya adalah Anda mulai mengalami kemajuan secara mental, spiritual, intelektual, sosial, dan finansial. Uang dan kekayaan, hanyalah sebagian dari kesejahteraan itu. Dan tidaklah lengkap kesejahteraan Anda bila mental, spiritual, sosial, dan intelektual Anda tidak tumbuh dan berkembang bersamaan dengan pertumbuhan kekayaan Anda. Sebab hidup Anda akan menjadi tidak seimbang.

Tumbuh secara mental, maksudnya adalah bahwa Anda telah mengubah pola pikir, dari pola pikir yang negatif menjadi pola pikir yang positif. Kalau dulu Anda sering berfokus pada kekurangan atau pada apa yang belum Anda miliki, sekarang Anda selalu fokus pada kelebihan, kebaikan, kemampuan, dan segala apa yang telah dimiliki. Anda tidak lagi merasa kekurangan, sebaliknya Anda merasa kecukupan. Pikiran Anda tidak lagi dipenuhi oleh kecemasan, ketakutan, stres, dan masalah. Tetapi sekarang Anda merasakan lebih damai, lebih tenang, dan lebih gembira.

Tumbuh secara spiritual, artinya Anda telah melepaskan semua keyakinan-keyakinan keliru yang menghambat kemajuan Anda, dan sekarang Anda bisa menerima dan mencintai diri sendiri. Sehingga keyakinan kepada diri sendiri semakin meningkat. Demikian juga, Anda bisa bersyukur atas kebaikan dan segala berkat Tuhan. Semakin tinggi tingkat spiritualitas Anda, semakin baik rasa kasih sayang Anda kepada sesama. Sebab, Anda akan menyadari bahwa orang-orang di sekeliling Anda sama halnya dengan anda, mereka juga merupakan makhluk-makhluk ciptaan Tuhan, yang membutuhkan kasih sayang.

Secara intelektual, pengetahuan dan wawasan Anda seharusnya semakin berkembang. Anda menjadi semakin terbuka dan tidak berpikiran picik. Orang yang picik adalah orang yang ketakutan. Orang yang ketakutan disebabkan oleh kurangnya pengetahuan. Orang yang kurang pengetahuannya hanya mengandalkan emosi dan ego.

Setelah mental, spiritual dan intelektual Anda berkembang, hubungan-hubungan sosial Anda akan ikut tumbuh dan berkembang. Anda bisa mengembangkan persahabatan yang lebih baik, yang tidak hanya didasari oleh kepentingan bisnis, uang, dan kekayaan belaka. Jika hubungan sosial Anda berkembang baik, emosi Anda akan menjadi lebih baik dan nyaman. Anda tidak lagi merasa ketakutan dan cemas bila berhadapan dengan orang lain. Mungkin kalau dulu Anda selalu curiga bila bertemu dengan seseorang, kini Anda akan menerima dirinya dengan senang hati tanpa perasaan curiga. Sekarang Anda menjadi lebih peka dengan keadaan lingkungan anda. Anda menjadi lebih murah hati terhadap orang lain.

Yang terakhir, uang dan kekayaan akan mengalir bebas dalam kehidupan, setelah Anda mengembangkan empat bidang di atas. Jadi, jangan pernah mencemaskan tentang uang, tetapi cemaskanlah mental, spiritual, intelektual, dan hubungan sosial Anda kalau semua ini tidak tumbuh dan berkembang dengan baik, karena dari sinilah semua keberhasilan finansial Anda datang.

MANTRA SUKSES

Alkisah ada seorang raja yang meminta sebuah mantra pada kaum bijak di negerinya. Mantra yang boleh digunakan saat situasi sedang genting dan bahaya besar. Tapi kerana kebingungan, kaum bijak itu pun meminta bantuan guru agung mereka. Sang guru agung hanya memberikan secarik kertas yang terlipat sambil berkata, "Tulisan dalam kertas ini tidak boleh dibaca kecuali situasi dan keadaannya sangat bahaya dan sudah tidak ada lagi harapan!"

Akhirnya, kertas itu telah sampai ke tangan sang raja, segera disimpan sang raja di bawah batu permata pada cincinnya. Cincin sang raja memang memungkinkan untuk menyimpan rapi secarik kertas yang terlipat-lipat.

Kemudian hari terjadi masa-masa yang kelihatan berbahaya, tapi sang raja teringat akan pesan kaum bijak itu. "Bacalah tulisan dalam kertas itu, hanya jika Paduka merasa inilah harapan terakhir Paduka!" Sejak itu banyak peristiwa berbahaya yang datang dan berlalu, tapi sang raja selalu merasa mampu untuk menghadapinya, dan dia belum sampai pada situasi dirinya benar-benar tidak berdaya.

Hingga akhirnya, suatu hari kematian sudah nyaris menjemput sang raja, tapi tulisan pada kertas itu tak kunjung dibacanya juga. Kaum bijak itu memohon padanya agar sang raja bersedia membuka kertas itu. Ternyata mereka juga merasa ingin tahu dengan tulisan sang guru agung mereka.

"Itu tidak penting lagi sekarang. Mantra itu sudah bekerja dengan baik untukku. Sejak aku menerima mantra ini, aku tidak lagi merasa takut. Bahaya apa pun yang terjadi, aku merasa masih boleh mengatasinya dengan baik. Aku tetap merasa tidak gentar." Sang raja melanjutkan lagi, "Guru agung kalian memang orang paling bijak di negeri ini, orang yang layak mendapat penghormatan tertinggi. Tapi, sekarang aku sudah tidak peduli lagi dengan tulisannya di kertas itu."

Setelah  sang raja mangkat, kaum bijak itu segera membuka cincinnya dan menarik kertas yang terselip di dalamnya. Setelah dibuka, ternyata tidak ada tulisan apa pun di kertas itu@kosong, itu cuma secarik kertas kosong.

Sahabat yang Luar Biasa,

Seperti contoh cerita di atas, di mana saat kita menghadapi kesulitan dan cabaran sebesar apa pun, jangan mudah mengelebah, mengeluh, apalagi putus asa. Selama kita berani menghadapi dengan sepenuh hati, fikiran, dan jiwa maka kita akan selalu mampu mengatasinya. Kita harus yakin, seperti apa yang sering kita dengar bahawa 'Tuhan tidak akan memberi cubaan yang tidak mampu diatasi'

20 Ogos, 2012

BNTANG TINJU DUNIA DILATIH OLEH IBUNYA SENDIRI



Pertandingan tinju yang akan digelar 17 Desember 2010 di Doubletree Hotel, Monroeville, Pennsylvania, AS, itu menjadi perhatian. Pertandingan itu akan mempertemukan antara Denis Douglin dan Matt Berkshire.

Pertandingan ini memang bukan perebutan gelar tinju kelas menengah, tetapi melihat rekor pertandingan Denis, sangat mungkin ia akan jadi juara dunia tinju kelas itu suatu saat nanti. Denis bertanding di tinju pro dengan rekor 11 kali menang (7 di antaranya KO) dan belum pernah kalah. Sedangkan Berkshire menang 11 kali, dua kali seri, dan dua kali kalah. 

Selain memegang rekor bagus, Denis punya rekor lain. Dialah satu-satunya petinju pro yang dilatih seorang perempuan, yaitu Saphya Douglin, yang tak lain ibunya sendiri. Bagaimana seorang ibu bisa melatih anaknya hingga bisa sehebat Denis?
 
Pada awalnya Denis tak mau dilatih sang ibu karena malu. Namun lama kelamaan ia menyadari teori yang diberikan ibunya lebih ampuh dan berpengaruh pada perkembangan tekniknya dibanding gurunya sendiri. Ketika itu usianya masih belasan.

Saphya mengirimkan Denis ke sebuah sasana tinju ketika anaknya itu berusia 8 tahun. Pada awalnya ia melakukan itu agar anaknya tak jadi bulan-bulanan teman-temannya di sekolah. Ia memang menemukan muka anaknya bonyok setelah suatu perkelahian. "Saya mengirimkannya ke sasana agar ia bisa menjaga diri," kata Saphya.

Sementara anaknya belajar tinju di Gleason's Gym New York, Saphya pergi juga ke sasana tinju lain bernama Rivera Boxing Gym masih di kota New York. Ia berlatih ingin menjadi petinju pro. Namun keinginannya menjadi perempuan petinju gagal karena cedera dalam latihan. Meski begitu ia tetap ingin menekuni tinju. Karena jadi petinju tak mungkin, ia kemudian memilih jadi pelatih tinju. Dari sanalah ilmu bertinjunya ia peroleh.

Ketika anaknya berusia belasan tahun ia mulai tertarik melatih anaknya sendiri. Meskipun pada awalnya Denis sulit diyakinkan, akhirnya ia tahu, sang ibu merupakan pelatih bertangan dingin. Setelah menyadari kemampuan ibunya akhirnya ia memilih ibunya sebagai pelatih.
 
Hasilnya luar biasa! Pada tahun 2008 lalu ketika bertarung di jalur tinju amatir, Denis berhasil menjadi juara nasional di ajang kejuaraan tinjuGolden Gloves untuk kelas menengah ringan. Saat itu banyak yang melihat Denis memiliki masa depan bagus di ring tinju. Setelah kemenangan itu, mulai tahun 2009, ia memasuki tinju pro dengan harapan kelak bisa menjadi juara dunia. Ia percaya ibunya bisa mengantarkannya ke singgasana juara. Hal ini terlihat dari pencantuman tulisan "Da Momma's Boy" di celana pendeknya kala bertinju. Ia tak malu lagi mengakui ibunya sebagai pelatih.

Apakah sang "Anak Mama" ini bisa jadi juara dunia? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Sejauh ini ia dan ibunya sudah membuat catatan bagus.

BRIAN TRACY

"Genius is 99% prespiration & 1% inspiration. Kecerdasan adalah 99% usaha dan 1% inspirasi." [Thomas Alfa Edison]

Brian Tracy merupakan tokoh motivator ternama di dunia. Ide-ide inspiratif darinya telah memotivasi jutaan manusia di dunia. Salah satu ide inspiratif tersebut adalah tentang besaran kemungkinan pencapaian sukses.

Ia menjelaskan dengan perumpamaan probabilitas anak panah mencapai sasaran. Jika satu anak panah dilemparkan ke sasaran, maka kemungkinan untuk tepat mencapai sasaran sangat kecil. Tetapi jika kita melemparkan puluhan atau ratusan anak panah, maka peluang untuk mengenai sasaran akan lebih besar. Ia mencoba mengilustrasikan bahwa dengan satu kali usaha tidak menjamin seseorang langsung meraih kesuksesan, tetapi dengan ketekunan kesuksesan itu suatu saat pasti tercapai.
 

Brian Tracy merupakan tokoh motivator yang selalu mengaitkan kesuksesan dengan ketekunan. Ketekunan adalah usaha yang terus menerus tanpa kenal putus asa atau sikap yang tidak tergoyahkan dalam usaha meraih impian. Proses orang-orang sukses membangun prestasi, karir ataupun kerajaan bisnis mereka umumnya kental diwarnai ketekunan, seperti Thomas Edison, Warren Buffett, ataupun Zong Qinghou, pebisnis terkaya di China saat ini.

Sebagaimana diketahui bahwa proses membangun suatu keberhasilan di bidang apapun selalu ada kendala. Tantangan yang berat seringkali membuat kita menyerah dan mengemasi semua impian. Namun ketekunan memberi kita harapan, kekuatan untuk tetap optimis dapat menciptakan kemajuan dan fokus menyelesaikan target-target yang sudah direncanakan.

Ketekunan memerlukan komitmen, keputusan, tujuan, kecerdasan, optimisme, kesabaran, ketepatan, tujuan, sumber daya, tanggung jawab, kontrol diri, dan kehati-hatian. Belajar bersikap tekun akan memberi keuntungan dalam banyak hal. Mari kita lihat apa saja yang Anda butuhkan agar menjadi orang tekun.

Pertama adalah menentukan karakter diri sendiri. Gunakan definisi yang jelas dan sejujurnya tentang karakter Anda. Berusahalah untuk menekan karakter yang dapat menghambat usaha mewujudkan perencanaan, misalnya iri, berpikir negatif, malas dan lain sebagainya. Sebaliknya pupuklah keinginan dan karakter positif yang dapat membantu Anda untuk melanjutkan usaha, mampu mengatasi setiap kesulitan, dan terus maju hingga tujuan tercapai.

Kedua adalah menuliskan daftar hasil yang akan Anda peroleh jika Anda tekun berusaha. Semisal Anda akan mendapatkan kemampuan intelektual tinggi setelah tekun belajar dan melakukan penelititian serius, prestasi meningkat setelah menyelesaikan setiap tugas dengan baik dan tuntas, dan lain sebagainya. Hal ini akan menjadi sumber motivasi untuk tekun berusaha tanpa kenal kata malas atau menyerah.

Ketiga adalah menetapkan target, yaitu mencapai keinginan dengan batas waktu tertentu. Mulailah dengan target yang sederhana. Jika target tersebut berhasil Anda capai, ini akan menjadi semangat untuk memperbesar target dan ketekunan Anda.

Bagian tak terhindarkan dalam proses adalah perubahan, hambatan, dan kemunduran. Salah satu cara melatih ketekunan adalah berpikir positif dan menganggap semua itu (perubahan, hambatan dan kemunduran) sebagai latihan, meningkatkan komitmen, kemampuan dan semangat. Dengan begitu Anda menjadi lebih tekun berusaha.

Berhenti atau mundur tidak selalu pertanda menyerah. Ada saat untuk berhenti atau mundur untuk menguasai momentum. Tetapi jika alasan mundur atau berhenti karena merasa ‘terlalu berat' atau ‘tidak mungkin', berarti Anda tergolong pemalas. Berhenti ataupun mundur merupakan aktifitas atau bagian dari ketekunan, jika hal itu dilakukan untuk mencari solusi agar tetap melanjutkan langkah-langkah pencapaian.

Contohnya Anda mundur atau berhenti menjadi lebih baik jika hasil yang akan diperoleh jauh lebih kecil dari usaha dan pengorbanan yang Anda lakukan. Bukankah sebaiknya mundur atau berhenti jika usaha yang dilakukan dapat menggerus nilai-nilai moral dan kejujuran? Berhitung dengan cermat hasil dan usaha serta mempertahankan nilai-nilai moralitas dan kejujuran merupakan salah satu cara meningkatkan ketekunan.

Meningkatkan ketekunan menjadikan kekuatan kognitif, emosional, spiritual dan moral yang jauh lebih tinggi dari yang pernah kita pikirkan. Ketekunan merupakan satu-satunya hal yang menjadikan momentum menjadi kesuksesan. lngatlah pelajaran dari Brian Tracy, lakukan lebih tekun tanpa kenal putus asa karena hal itu akan memperbesar peluang Anda mendapatkan kesuksesan. Sebab pemenang bukanlah mereka yang tidak pernah gagal, melainkan mereka yang senantiasa tekun berusaha.

19 Ogos, 2012

SUNGHA JUNG DENGAN JARI-JARI AJAIBNYA

Remaja kelahiran Korea Selatan 2 September 1996 ini begitu memikat dunia. Sejak pertama kali videonya diunduh ke YouTube tahun 2008, sudah 356 juta kali diakses. Sungha Jung meraih berbagai penghargaan YouTube dan diundang ke berbagai negara. Semuanya berkat kemahirannya bermain gitar.

Sungha Jung mungkin anak ajaib. Ia memang belum lama boleh bermain gitar. Awalnya kerana ia sering menyaksikan ayahnya bermain gitar. Lalu saat usianya 9 tahun (awal 2006) ayahnya mulai mengajarnya bermain gitar. Hebatnya, hanya dengan melihat video klip atau mendengar lagu, ia boleh memainkan lagu tersebut.

Tahun 2007  ayahnya memasukkan Sungha untuk kursus gitar klasik untuk program 50 jam. Tak lama kemudian ia sudah makin mahir memainkan gitar klasik. Ayahnya rajin merakam saat ia bermain gitar. Salah satunya lagu Beatles "All You Need is Love". Video itu kemudian di-upload ke YouTube pada Februari 2008.

Tak diduganya, video itu mendapat perhatian begitu besar. Sang ayah sampai terharu mendapat sambutan seperti itu. Apalagi ketika Yoko Ono, isteri mendiang pendiri Beatles, John Lennon, ikut menyaksikan dan meninggalkan komentar untuk video itu. 

"Dear Sungha Jung. I just witnessed your performance of ALL YOU NEED IS LOVE! Thank you for a beautiful performance. John Lennon would have been happy that you performed his song so well. Lots of love, Yoko Ono Lennon."

Banyak komentar di bawah video Sungha Jung di YouTube. Bahkan ada yang bertanya, "Bolehkan aku pinjam jari-jarimu?" Mungkin ia begitu terpikat pada kemampuan Sungha Jung dalam bermain gitar!
 
Dalam sebuah wawancara, Sungha Jung mengaku berlatih memainkan gitar setiap hari, selama sekitar 3 jam, di sela-sela waktu belajar dan sekolahnya. Untuk menguasai sebuah lagu, ia perlu waktu 2 hari hingga 1 minggu, tergantung tingkat kesulitan lagu tersebut.

USIA 100 TAHUN PEMEGANG REKOD MARATHON TERTUA DI DUNIA

Sejauh ini belum ada batasan usia, setua apa seseorang tidak diizinkan lagi untuk ikut perlumbaan lari jarak jauh maraton. Mungkin ini jadi keuntungan bagi Fauja Singh, lelaki yang sudah melewati usia 100 tahun (1 April 2011 tepat 100 tahun). Ia warga Inggris asal India.

Pada 16 Oktober 2011, ia mengikuti Toronto Waterfront Marathon di Kanada. Meski gagal menjadi juara, dengan catatan waktu 8 jam, 11 menit, dan 6 detik, ia memecahkan rekor tersendiri. Dialah pelari marathon tertua di dunia saat ini. "Saya tidak akan berhenti berlari. 

Target saya berikutnya, bila Tuhan mengizinkan, adalah menjadi pelari marathon tertua di dunia untuk selamanya," katanya. Dan demi mengejar target itu Fauja sudah mendaftarkan diri untuk perlumbaan Edinburgh Marathon 2012.

Fauja sebenarnya bukan pelari marathon di saat mudanya. Kegiatan ini baru ia geluti saat usianya memasuki 81 tahun. Untuk berlatih, biasanya ia berlari sepanjang 16 km setiap harinya. Ramuan rahsianya sederhana iaitu, makan dicampur kari jahe dan banyak-banyak minum teh. Selain itu, prinsip hidupnya, "Bersyukurlah atas apa yang kita miliki, jauhi orang yang negatif, dan selalu tersenyum dan terus berlari," katanya. Ia bahkan memiliki saran yang pantas diikuti bagi mereka yang ingin panjang umur dan tetap sihat, iaitu hidup bahagia. Namun bagi Fauja, hidup bahagia tidaklah mahal. "Rahsia hidup bahagia adalah suka beramal, hidup sehat, dan berpikir positif," katanya.

Setelah delapan tahun berlatih, baru pada saat usianya menginjak 89 tahun, Fauja berani ikut lumba marathon yang sesungguhnya. Kala itu ia ikut lumba marathon internasional yang diselenggarakan di Inggris, London Flora Marathon 2000. Ia mencatatkan waktu tempuh 6 jam 54 menit. Sejak saat itu ia beberapa kali ikut kejuaraan maraton internasional baik di negaranya maupun Kanada dan Amerika Serikat.
 
Fauja di Edinburgh Marathon, 1 September 2011

Sejauh ini rekod terbaiknya adalah saat mengikuti Toronto Waterfront Marathon 2003 dengan catatan waktu 5 jam, 40 minit. Saat itu usianya sudah 92 tahun. Di samping rekod marathon itu ia juga memegang lapan rekod dunia lari untuk kategori usia lanjut (100 tahun atau lebih), namun belum diakui secara resmi:

1. 100 meter dengan catatan waktu 23,40 detik (rekor lama 29,83 detik),
2. 200 meter dengan catatan waktu 52,23 detik (rekor lama 77,59 detik),
3. 400 meter dengan catatan waktu 2 menit 13,48 detik (rekor lama 3 menit 41 detik),
4. 800 meter dengan catatan waktu 5 menit, 32,28 detik (belum ada catatan rekor sebelumnya),
5. 1500 meter dengan catatan waktu 11 menit, 27,81 detik (rekor lama 16 menit, 46,41 detik),
6. 1 mil dengan catatan waktu 11 menit, 53,45 detik (tak ada catatan rekor sebelumnya),
7. 3000 meter dengan catatan waktu 24 menit, 52,47 detik (tak ada rekor lama), dan
8. 5000 meter dengan catatan waktu 49 menit, 57,39 detik (tak ada catatan rekor sebelumnya).

Gara-gara sejumlah rekor ini, perusahaan apparel sekelas Adidas berani mengontraknya menjadi bintang iklan. Pada tahun 2004, bersama David Beckham dan Muhammad Ali, ia menjadi bintang iklan Adidas.
 
Fauja di Toronto Waterfront Marathon, 13 Oktober 2011
 
Ia, katanya, masih akan terus berlari. Dan jika ada orang yang menyarankan agar ia berhenti berlari karena faktor usia, ia tak akan menggubrisnya. "Saya akan abaikan mereka. Rahsia panjang umur dan hidup sihat adalah bebas stres," katanya.

KESALAHAN MENGANGKATNYA MENJADI BINTANG



Banyak bintang lahir dari ajang "Britain's Got Talent". Namun remaja berdarah Iran bernama Shaheen Jafargholi ini dianggap salah memilih lagu olehSimon Cowell, juri tegas kompetisi tersebut.

Shaheen lahir pada 23 January 1997 dari ibu asal Wales bernama Karen Thomas dan ayah asal Iran, Iraj Jafargholi yang profesinya konsultan komputer. Sayangnya kedua orangtuanya bercerai. Shaheen kemudian tinggal bersama ibunya di Swansea, Wales.

Bakat nyanyinya diketahui saat ia berusia lima tahun. Ibunya kemudian memasukkannya ke sekolah vokal saat Shaheen berusia tujuh tahun. Setelah itu berbagai kegiatan di atas panggung ia ikuti hampir setiap hari Sabtu meski hanya untuk kegiatan sekolah mulai dari menyanyi hingga memainkan drama. Namun lama kelamaan kegiatan panggungnya melebar ke luar sekolah seperti di kegiatan-kegiatan amal di kotanya. Sejak saat itu ia jadi sering manggung dan menjadi bintang panggung.
BBC Wales membuat dokumentasinya dengan mengikuti kegiatan panggung Shaheen selama enam bulan. Banyak kegiatan panggung yang diikuti Shaheen di saat usianya masih muda. Di antaranya tour tentang Michael Jackson di mana ia berperan sebagai Michael Jackson kecil seperti menyanyikan lagu "I'll Be There".

Di antara video di atas panggung Shaheen ada yang di-upload ke YouTube. Demi Moore, bintang film Hollywood, salah satu yang mengakses video tersebut. Begitu terkesannya sampai ia membuat link video itu di website pribadinya. "Anak ini memiliki sesuatu yang lain," tulis Demi.

Shaheen kemudian ikut Britain's Got Talent tahun 2009. Ia berharap dari ajang ini nasibnya bisa naik lebih tinggi lagi sekaligus mendapat pengakuan lebih luas. Ia naik panggung dengan membawakan laguValerie, lagu dari The Zutons. Penonton langsung memberinya applaus karena suara Shaheen begitu merdu dan kuat.

Tetapi juri Simon Cowell tiba-tiba mengangkat tangannya dan meminta Shaheen menghentikan nyanyinya. Tentu saja semua diam, termasuk ibu Shaheen yang ada di belakang panggung. Ini jadi menegangkan karena Simon Cowell bisa menjatuhkan siapa saja. "Kamu benar-benar salah," kata Simon.

Simon lalu menanyakan, lagu apa yang paling ingin dinyanyikannya saat ini. Shaheen bilang, Who's Loving You dari Michael Jackson. "Ya, sudah, nyanyikan sekarang!" begitu kata Simon.

Akhirnya tanpa diiringi musik pengiring, karena tidak dipersiapkan, Shaheen menyanyikan lagu Who's Loving You dari Jackson Five di mana Michael Jackson kecil menyanyikannya tahun 1969. Dengan lagu itu tepuk tangan makin keras dan bahkan ketiga juri sampai berdiri menyambutnya. 

"Sejak saat ini hidupmu berubah," kata Simon setelah Shaheen selesai menyanyikan lagu itu.
 
Benar saja, selain ia memenangkan Britain's Got Talent episode ke-2 musim ketiga, ia juga diundang ke Amerika untuk nyanyi di hadapan jenazah Michael Jackson, bintang pujaan Shaheen, pada acara penghormatan terakhir The King of Pop Michael Jackson. Shaheen kini memiliki album lagu sendiri yang dirilis tahun 2011.

MIMPI BESAR MERAIH PUNCAK DUNIA


Terinspirasi dari sebuah lukisan di koridor sekolahnya yang menampilkan gunung tertinggi di tujuh benua, Jordan David Romero bertekad menaklukkan semua gunung tertinggi di setiap benua. Dan, pada 24 Desember 2011 silam, tekadnya itu tercapai!

Dalam blog pribadinya, Jordan menuliskan, "AKU BERHASIL. 24 Desember 2011, aku tiba di puncak Mt. Vinson Massif di benua Antartika dan itu sekaligus menyelesaikan mimpi dan cita-citaku untuk mendaki 7 Puncak Tertinggi di dunia. Timku luar biasa dan WOW seluruh kerja keras, persiapan, latihan terbayar lunas. Rasanya sungguh luar biasa!"

Dalam memenuhi cita-cita besarnya itu, beberapa kali Jordan memecahkan rekor dunia sebagai pendaki termuda. Yaitu, Puncak Kilimanjaro, Afrika, pada 22 Juli 2006 di usia 10 tahun; Puncak Elbrus, Rusia/Eropa, pada 11 Juli 2007 di usia 10 tahun; Puncak Aconcagua, Argentina/Amerika Selatan, pada 30 Desember 2007 di usia 11 tahun; Puncak Carstensz Pyramid, Oceania, pada 1 September 2009 di usia 13 tahun; Puncak Everest, Asia, pada 22 Mei 2010 di usia 13.
 
Setelah sukses mendaki Puncak Everest, Jordan yang kelahiran 12 Juli 1996 ini juga menulis sebuah buku berjudul The Boy who Conquered Everest: The Jordan Romero Story. Buku ini berisi perjalanan visual sepanjang petualangan Jordan dengan menampilkan foto-foto mulai dari sesi latihan Tim Jordan dan base camps hingga akhirnya tiba di puncak Mt. Everest. Di dalam buku itu juga terdapat pesan-pesan inspirasional dan tips mencapai cita-cita dari Jordan.

Tidak hanya itu, Jordan juga menggelar sebuah acara untuk masyarakat sekitarnya, The B.I.G. Tour. Acara ini meliputi kegiatan luar ruang untuk keluarga, inspirasi kesehatan, dan sebagainya. 

Sungguh luar biasa perjalanan Jordan padahal usianya belum mencapai kepala 2. Kisah hidup Jordan menjadi salah satu bukti lainnya betapa sebuah mimpi besar mampu membawa kita ke "puncak dunia". Selain itu, dalam upaya mencapai mimpinya, Jordan pun tak lupa untuk berbagi kebahagiaan pada masyarakat di sekitar.
 
Nah, pertanyaannya sekarang: Sudahkah kita memiliki mimpi besar sebesar mimpi Jordan? Sudahkah kita berbagi kepada orang lain? Mari kita berjuang untuk tidak kalah dari anak berusia 15 tahun ini.

ZHAI MEIQING PEREMPUAN TAHAN CABARAN

 

"Ketika saya memulai berbisnes, saya ingin keluar dari kemiskinan. Tetapi kemudian menemukan bahawa nilai-nilai kehidupan yang kita peroleh ternyata terletak pada bagaimana kita berkontribusi pada lingkungan sosial kita," kata Zhai Meiqing

Zhai, 20 tahun lalu bukanlah siapa-siapa. Mungkin tak banyak juga yang memperhatikannya. Namun kini ia masuk ke deretan 400 orang terkaya di China. Modal suksesnya adalah mimpi jadi pengusaha yang ia tanamkan sejak anak-anak. Ketika ditanya wartawan, apa motivasinya menjadi pengusaha, perempuan cantik ini memberi alasan yang menarik. 

"Kami miskin pada saat itu dan berharap akan menjalani hidup lebih baik di kemudian hari," katanya seperti dikutip China Daily. 

Menurutnya, ia selalu punya keinginan untuk melakukan segala sesuatu dengan baik. Dan karena merasa yakin mampu menjalaninya maka ia pun yakin jika terjun ke dunia bisnes akan sukses.

Keyakinan itu terus jadi pegangan hidupnya. Zhai lahir pada bulan April 1964 di Guangzhou, Guangdong, China bagian selatan. Usai menamatkan SMA-nya, ia langsung melamar kerja di China Travel Service yang kemudian diterima dan ditempatkan di kota kelahirannya. Tetapi karena sejak kecil ingin berbisnes sendiri, ia hanya beberapa tahun menjadi karyawan. Pada tahun 1985, saat usianya 21 tahun, ia memutuskan berhenti bekerja. Saat itu ia tergoda untuk mencuba berbisnes garmen dengan meminjam uang dari ibunya sebesar 2.000 yuan. Sayang, bisnes pertamanya itu amblas.

Bisnes pertama boleh gagal, tetapi ia masih memiliki semangat untuk memulai usaha yang lain. Selama dua tahun berikutnya, ia menjadi tenaga pemasar produk mebel milik orang lain. Karena melihat peluang besar di bidang ini, ia kemudian mencuba berbisnes sendiri. Modalnya berasal dari hasil kerjanya selama dua tahun itu yang totalnya sekitar satu juta yuan. Dengan wang sebanyak itulah, ia memulai memproduksi kasur dimulai dari jumlah yang tak seberapa.

Kejelian Zhai dalam memilih produk kasur dan ditambah dengan tidak begitu banyaknya pesaing pada produk kasur, membuat bisnisnya cepat berkembang. Sehingga dalam usia yang masih 22 tahun, ia sudah memiliki penghasilan yang lumayan besar. Bersama pria pujaan yang akhirnya dinikahinya, iaitu Liu Zhiqiang, Zhai Meiqing mengelola bisnisnya.

Zhai punya konsep lain. Orang-orang di China pada umumnya saat itu menggunakan tempat tidur yang mereka buat sendiri. Namun karena perkembangan ekonomi yang terus meningkat, kaum profesional yang tumbuh dengan pesat mulai memerlukan kenyamanan seperti tempat tidur yang lebih nyaman. Kesempatan inilah yang diambil Zhai dan suaminya.

Ia berjualan kasur untuk kalangan profesional di suburban yang baru menikmati kemajuan ekonomi. Harga yang ditawarkan pun murah. Sehingga konsepnya adalah menjual kasur dan produk furnitur sejenisnya untuk kalangan kelas menengah di pinggiran kota dengan harga murah. Tak heran perkembangannya cepat. Dan dalam tempoh yang tidak terlalu lama sudah membuka beberapa cabang di provinsi Guangdong.

Karena bisnes furniturnya berkembang pesat, Zhai dan suami kemudian melakukan ekspansi. Ia mencuba memasuki bisnes properti. Kini Zhai dan suami mengendalikan dua grup perusahaan, yaitu Heung Kong Group dan Kinhom Group. Heung Kong fokus di bisnis real estat, sedangkan Kinhom di bidang furnitur. Kinhom kini memiliki 200-an outlet di seluruh China.

Meskipun sudah sangat sukses dan kaya raya, Zhia dan keluarganya memilih jalan menjadi philantropist, iaitu kaum hartawan yang berbagi kekayaannya bagi kemanusiaan. 

"Ketika saya memulai berbisnis, saya ingin keluar dari kemiskinan. Tetapi kemudian menemukan bahwa nilai-nilai kehidupan yang kita peroleh ternyata terletak pada bagaimana kita berkontribusi pada lingkungan sosial kita," ujarnya. 

Dengan dasar itulah, kini ia aktif di yayasan yang dikelolanya untuk membantu sesama. Luar biasa!

TAN JOE HOK - THE GIANT KILLER

 



Hampir setengah abad yang lalu, nama Tan Joe Hok dielu-elukan sebagai pahlawan yang mengharumkan nama Tanah Air di seluruh dunia. Ia pemain bulu tangkis Indonesia pertama yang menjuarai All England dan meraih medali emas Asian Games. Bersama enam pebulu tangkis lain (Ferry Sonneville, Eddy Yusuf, Olich Solihin, Lie Po Djian, Tan King Gwan, dan Njoo Kim Bie), Tan Joe Hok juga memboyong Piala Thomas untuk pertama kali ke Tanah Air.

Karena keberhasilannya menundukkan jago-jago dunia, media dunia menjuluki Tan Joe Hok dengan sebutan "The Giant Killer" (Pembunuh Raksasa). Ini pula yang menjadi salah satu pemicu yang memotivasi dirinya untuk terus mengukir prestasi. Namun di balik kesuksesan itu, Tan Joe Hok sendiri menyebut dirinya sebagai rumput liar yang harus mampu hidup di segala kondisi.

Tan Joe Hok, anak kedua dari enam bersaudara yang lahir pada tahun 1937, berasal dari keluarga yang ekonominya serba kekurangan. Untuk membeli beras saja, keluarganya harus mengantre. Tidak hanya itu, mereka pun harus mengungsi berkali-kali. Di masa berpindah-pindah tempat tinggal inilah, Tan Joe Hok mulai menumbuhkan benih ketertarikan terhadap permainan bola berbulu angsa.

Awalnya ia hanya berperan sebagai anak pembawa kok dan raket saja saat menonton keluarga dan tetangganya asyik bermain bulu tangkis, tapi lama-kelamaan dia mulai ikut serta sebagai pemain. Keinginannya itu pun tak surut meski dirinya tak punya raket. "Tak ada rotan, akar pun jadi", begitulah yang dilakukan Tan Joe Hok. Dia menjadikan kelom (sandal dari kayu) milik ibunya sebagai pengganti raket. Kok yang digunakan pun bekas yang hanya tersisa tiga lembar bulu.

Berbekal alat sederhana itu, Tan Joe Hok terus berlatih. Ternyata banyak yang memuji kemampuan dia bermain bulu tangkis. Hingga suatu hari Lie Tjoe Kong, pemain bulu tangkis Bandung saat itu, mengajaknya bergabung dengan Blue White. Klub bulu tangkis terkuat di Bandung ini adalah cikal-bakal Klub Mutiara. Peluang emas ini pun tak disia-siakan Tan Joe Hok. Setiap hari dia berlatih sejak jam lima pagi. Dari sinilah kariernya sebagai pemain bulu tangkis terus melesat hingga ke tingkat nasional dan internasional. Kemenangan yang paling tak terlupakan Tan Joe Hok adalah saat merebut Piala Thomas bagi Indonesia untuk pertama kalinya. Tim Piala Thomas yang dikenal sebagai "The Seven Magnificent" itu pun disambut meriah dengan tabuhan beduk di masjid, dentingan lonceng di gereja, dan disiarkan di radio. 

Berita tentang prestasi Tan Joe Hok 

Ketika menjalani tur ke beberapa kota di India, Tan Joe Hok bertemu dengan Ismail bin Mardjan, salah satu juara ganda All England asal Malaya yang tinggal di Singapura. Perjalanan selama lebih dari setengah bulan itu menjadikan mereka bagai kakak-beradik. Karena itu, Ismail sempat memberi sedikit nasihat padanya, "Joe Hok, kamu bisa jadi pemain nomor satu di dunia. Berlatihlah lebih giat. Tapi, begitu sudah juara, sebaiknya berhenti. Jangan hidup seperti saya."

Nasihat Ismail ini baru dipahami ketika Tan Joe Hok melihat dengan mata kepala sendiri betapa kumuhnya tempat tinggal Ismail. Untuk menyambung hidup pun, Ismail harus bekerja sebagai satpam. Melihat semua itu, Tan Joe Hok bertekad mengikuti kata-kata Ismail karena dia ingin hidup lebih layak dan tidak selamanya menjadi pemain bulu tangkis. Dia memutuskan menggantung raket setelah meraih kemenangan di kejuaraan All England di Kanada dan Amerika Serikat. Dia beserta keluarga langsung menuju Texas, Amerika, karena mendapat beasiswa kuliah di Baylor University, jurusan Premedical Major in Chemistry and Biology. Selain menimba ilmu, dia pun harus bekerja serabutan demi membiayai biaya hidup sehari-harinya di negeri orang.

Namun, pada tahun 1961 Tan Joe Hok dipanggil untuk kembali membela Tanah Air di lapangan bulu tangkis. Dia pun berhasil mempertahankan Piala Thomas di Jakarta. Setelah meraih kemenangan, Tan Joe Hok mendapat tanda jasa Satya Lencana Kebudayaan dari Presiden Soekarno. Bahkan, Bung Karno sempat berkata-kata begini, "Saya bangga; banyak doktor, insinyur, tapi manusia seperti kamu yang mewakili bangsa dan negaramu hanya bisa dihitung dengan jari. I will give you a scholarship."

Ketika Tan Joe Hok kembali ke Amerika untuk kuliah, dia menerima surat dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Surat itu berisi cek senilai US$1.000. Saat itu uang segitu sangat besar nilainya. Mungkin inilah bentuk pemenuhan janji yang pernah diungkapkan Presiden Soekarno pada Tan Joe Hok. Akhirnya karena merasa tak berhak menerima apalagi dia sudah berkuliah gratis di Baylor University dan bisa mencari uang dengan bekerja di kampus, Tan Joe Hok pun memutuskan untuk mengembalikan uang itu. Baginya, menjadi putra Indonesia yang dibanggakan lebih berharga daripada sejumlah uang.


 
Tan JoeHok (kanan), bersama atlet bulu tangkis Taufik Hidayat dalam salah satu aktivitasnya

Kini setelah puluhan tahun berlalu dan saat dirinya sudah memasuki usia senja, Tan Joe Hok tetap giat beraktivitas. Dia menghabiskan masa tua dengan berbagai kegiatan: menonton berita di televisi kabel, belajar bahasa asing, dan memotret. Dia pun aktif di Komunitas Bulu Tangkis Indonesia, sebuah wadah berkumpulnya mantan atlet dan pengurus. Di sinilah Tan Joe Hok giat membantu teman-teman sesama atlet yang masa tuanya kurang beruntung, sakit-sakitan, dan kehabisan uang.
 
Sungguh luar biasa kisah hidup Tan Joe Hok. Dari muda hingga masa tuanya, dia menjalani hidup tidak hanya demi dirinya sendiri tapi juga demi orang lain. Perjuangan hidupnya pun patut diacungi jempol dan layak diteladani.