Alkisah, di sebuah kerajaan, sang raja memerintah dengan bijaksana dan
dicintai oleh rakyatnya. Raja mempunyai seorang putra berwajah tampan
dan cerdas, tetapi sayang tubuhnya agak bungkuk. Akibatnya, pangeran
menjadi pendiam, minder, dan tidak percaya diri. Keadaan ini membuat
Raja risau dan sedih karena bila kelak tiba saatnya sang pangeran harus
naik tahta, dia pasti tidak dapat memerintah rakyatnya dengan baik dan
bijaksana.
Para penasihat raja yang setia sangat memahami kegundahan hati
junjungannya. Maka setelah berembuk berulangkali, diam-diam para
penasihat memesan sebuah patung kepada pemahat istana yang akan
dihadiahkan kepada sang pangeran kelak di hari ulang tahunnya.
Saat tiba hari itu, hadiah diberikan kepada sang pangeran. Di dekat
hadiah itu, ada tulisan: "Untuk calon pemimpin kami, atas nama seluruh
rakyat yang mencintai pangeran."
Kemudian kain penutup dibuka dan tampak sungguh menakjubkan, sebuah
patung berwajah tampan sang pangeran dengan tubuh tegak dan tegap, penuh
wibawa. Dan ukuran patung itu pun persis dengan postur tubuhnya.
Pangeran senang sekali menerima hadiah itu. Ia meletakkannya di taman
belakang istana kerajaan. Setiap kali melihat patung dirinya, sang
pangeran dalam hati pangeran berkata, "Patung pemberian ini tentu
melambangkan keinginan rakyatku, untuk memiliki raja bertubuh normal dan
tegap. Sudah tentu aku ingin menjadi seperti yang diharapkan oleh
mereka!"
Menyadari akan hal itu, setiap hari pangeran dengan semangat berjalan
mengelilingi taman dengan patung yang berdiri tegak sebagai fokusnya,
berlatih dengan meniru berdiri tegap dan berjalan tegak. Kebiasaan
berlatih seperti itu dijalani secara konsisten, hari ke hari, minggu ke
minggu, bulan ke bulan
Tidak terasa, tahun pun telah berganti. Latihan terus-menerus yang
dilakukan sang pangeran ahkirnya membuahkan hasil yang menakjubkan.
Dengan wajah yang sama tampannya, tubuhnya setegap dan setegak patung
yang berdiri di taman itu.
Raja sangat gembira dengan perubahan ini. Sang pangeran seolah-olah
lahir menjadi manusia baru. Wajahnya berseri-seri, sedangkan tubuhnya
tegap, penuh percaya diri, dan siap mengemban tanggung jawab sebagai
raja yang baru.
Netter yang bijaksana,
Dari cerita tersebut, saya menyimpulkan betapa kekuatan dari
kebiasaan yang terlatih dan fokus pada tujuan, ternyata mampu mengubah
apa yang semula tampak tidak mungkin menjadi mungkin, apa yang tidak
bisa menjadi bisa.
Sama halnya di dalam kehidupan kita. Jika ingin mengubah sebuah mimpi
menjadi nyata, mengganti kebiasaan jelek menjadi baik, membuat harapan
menjadi wujud nyata, membuat sesuatu yang sudah mundur menjadi maju
kembali, maka kita harus berani mengambil keputusan untuk menentukan
fokus sasaran, dan sekaligus membangun kebiasaan-kebiasaan positif
secara ketat, keras dan berkesinambungan.
Dengan kekuatan kebiasaan-kebiasaan baru yang positif, terlatih dan
konstruktif, saya yakin, kita semua bisa mencapai puncak kesuksesan yang
gemilang.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan