03 Julai, 2012

KEHARMONIAN KELUARGA

Alkisah, pada sebuah malam sebelum Tahun Baru tiba, hujan turun dengan lebatnya. Seorang gadis cilik yang tampak kesepian sedang bersedih keluarganya tidak rukun. "Tahun Baru sebentar lagi akan tiba, tapi keluargaku tidak bahagia. Kakak memaksa ingin dibelikan  motor baru. Tetapi Ayah dan Ibu tidak menyetujui kerana kakak dianggap agak cerewet. Mereka pun bertengkar terus soal itu," Keluhnya dalam hati.

Saat matanya nanar melihat keluar jendela, didapati ada empat lelaki tua berjalan di tengah guyuran hujan,dia pun segera berlari ke ruang tengah sambil membuka pintu rumah dan berseru: "Ayah, Ibu, lihatlah! Kakak, cuba ke sini cepat!"

Sang ibu keluar rumah dan menyapa sekumpulan lelaki tua itu. "Tuan-tuan, di luar hujan lebat sekali. Mari silakan naik dan berteduh di rumah kami!"

Keempat lelaki tua itu berhenti di depan rumah dan memperkenalkan diri sendiri satu persatu sebagai: Kekayaan, Kesuksesan, Kesejahteraan, dan Keharmonian. Salah seorang menjawab sapaan si ibu: "Terima kasih atas kebaikan Anda. Kami berempat dan kami punya sebuah aturan, iaitu hanya salah satu dari kami yang boleh masuk ke rumah. Siapakah yang ingin Anda undang ke rumah Anda?

Ayah berkata, "Kami seharusnya mengundang masuk Kekayaan, dengan begitu kami boleh mendapat kehidupan yang nyaman dan menyenangkan!" Si kakak berkata, " Pilih Kesuksesan saja! Aku ingin keluargaku bangga padaku! Dan tentunya, sukses juga bererti kaya sehingga aku boleh memiliki  motor impianku"

Ibu berujar, "Tunggu! Ku fikir Kesejahteraan yang paling penting! Kerana sejahtera bererti tidak berkekurangan dan sihat."

Si gadis cilik yang sedari tadi diam, menyela bertanya pada ibunya, "Ibu, Ibu, harmoni itu apa? Kenapa tidak ada yang mengajak masuk Harmoni?"

Setelah terdiam sejenak, Ayah berkata, "Ya, benar! Kenapa kita tidak undang Harmoni? Tahun Baru sebentar lagi datang, sudah seharusnyalah kita sekeluarga rukun dan damai. Tidak perduli kita kaya, sukses atau sejahtera, jika kita rukun pasti bahagia. Kita putuskan, kita undang Tuan Harmoni ke rumah kita. Silakan masuk Tuan Harmoni."

Tuan Harmoni pun masuk ke dalam rumah dan diikuti dengan tiga lelaki tua lainnya. "Jadi? Katanya tadi hanya salah satu dari kalian yang boleh masuk ke rumah? Kenapa sekarang semuanya ikut masuk?" tukas Ayah. Mereka menjawab, "Kami punya aturan lainnya! Jika Harmoni yang diundang masuk, maka Kesejahteraan, Kesuksesan, dan Kekayaan akan mengikuti."

Si gadis cilik itu berkata dengan penuh bahagia, "Sekarang aku mengerti. Kita boleh bahagia kalau kita hidup rukun."

Sahabat yang berbahagia,

Memang benar, kerukunan dalam keluarga adalah yang utama dan segalanya. Di dalam diri anak-anak, ada bahagian ayah dan ibu, demikian pula sebaliknya. Tiap bahagian diri harus harmoni. Jika harmoni terjaga, kerukunan terpelihara, maka sukses, bahagia, dan sejahtera pasti akan mengikuti.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan