01 Julai, 2012

POTENSI MANUSIA LUAR BIASA


 Pada suatu hari, seorang anak menangis tersedu-sedu saat pulang dari sekolahnya. Melihat itu, dengan penuh kasih sayang, ibunya mendatangi si bocah. Saat ditanya, apa yang terjadi, si bocah hanya diam saja, sembari tetap mengucurkan air mata. Ia kemudian hanya menyerahkan selembar surat yang menurut gurunya harus diberikan segera pada ibunya.

Sembari masih bertanya-tanya apa yang terjadi, si ibu segera membuka surat itu. Ternyata, surat itu menjawab pertanyaannya. Inilah isi surat itu: "Kerana anak Anda terlampau bodoh dan tak mampu memahami pelajaran serta menghalang kemajuan proses pembelajaran di sekolah, demi rasa tanggungjawab kami kepada murid-murid lain, maka kami sangat mengharapkan agar anak Anda secara terhormat menarik diri sendiri dari sekolah." Rupanya, sebelum diberikan surat itu, si anak sudah diberi tahu oleh gurunya, agar esok hari tidak perlu masuk sekolah lagi. Hal itulah yang membuatnya menangis.

Mendapati keadaan itu, sang ibu tak tinggal diam. Ia berusaha agar si anak boleh sekolah lagi. Namun, kerana tetap tak diterima oleh sekolah itu, sang ibu yang juga seorang guru kemudian bertekad: "Kalau sekolah tak mahu menerimamu lagi, jangan khuatir, Nak. Aku pun boleh menjadi guru yang baik untukmu..."

Sejak saat itu, si bocah diajari berbagai hal oleh ibunya. Hal itu membuat si bocah berkembang menjadi anak yang punya keingintahuan sangat besar. Ia sering mengadakan berbagai eksperimen hingga akhirnya orangtuanya pun membuatkan laboratorium kecil di rumahnya.

Membesar dengan kasih sayang dari orangtuanya, si bocah menjadi makin senang meneliti, apa saja dan kerana orangtuanya tak punya cukup wang untuk membiayai kesenangan putranya, si bocah mencuba mandiri. Ia lantas berjualan akhbar dan permen untuk mencari wang tambahan guna membiayai penelitiannya.

Begitulah, si bocah kecil membesar jadi remaja yang sangat percaya diri. Meski berkali-kali gagal dalam eksperimennya, ia tetap terus mencuba dan mencuba lagi. Kasih sayang ibunya membuat ia jadi anak yang punya prinsip dan tidak takut gagal. Bahkan, saat orang lain sudah menyerah saat berkali-kali kurang sukses dengan yang dilakukan, ia terus maju. Dengan pembelajaran dan kasih sayang itulah, si bocah kini dikenal sebagai salah satu ilmuwan yang mampu mengubah dunia. Dialah Thomas Alva Edison.
 
Sahabat yang Luar Biasa,
Dalam kisah nyata di atas, sang ibu berhasil "menanamkan" benih manusia tangguh, berkarakter, dan kaya mental pada diri Edison. Dan terbukti, hasilnya membuahkan karya yang tak lekang oleh zaman.

Mari, kita tanam benih-benih kebaikan. Landasi pula semua tindakan dengan kekayaan mentaliti dan kekuatan keyakinan, maka apa pun yang kita jalani saat ini, akan bermakna bagi kehidupan selanjutnya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan