01 Julai, 2012

MAKNA PERJALANAN HIDUP

Alkisah, di sebuah negeri dongeng, ada dua orang anak muda pergi mendaki ke bukit "lolipop", di mana sepanjang jalan di bukit tersebut tampak buah-buahan beraneka bentuk dan rasa, dengan aroma yang menggiurkan dan warna-warni yang sedap dipandang mata. Anak pertama berjalan cepat dan tergesa-gesa, sibuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya buah-buahan yang ditemukan di sepanjang perjalanannya. Harapannya, ia akan segera sampai di puncak dengan jumlah bunga lebih banyak dari temannya. Oleh kerana terlalu cepat berjalan dan buah-buahan, sampailah ia di lereng bukit dengan peluh bercucuran dan bibir kering kerana kehausan.

Di atas bukit ia bertemu dengan seorang pertapa bijaksana yang menyapanya, "Hai anak muda, mengapa nafasmu tidak teratur dan terlihat sangat penat sekali? Bawaanmu banyak sekali." Anak muda itu menjawab, "Ya Paman, saya mendaki bukit dengan tergesa-gesa dan tidak sempat beristirahat. Nah, inilah hasilku mengambil buah-buahan yang tampak cantik dan menarik di sepanjang perjalananku kemari." "buah-buahan yang kamu kumpulkan cukup banyak. Tetapi, apakah kamu sudah mencuba makanan itu? Bagaimana rasanya?" tanya sang pertapa.

"Waduuh... jujur saja, saya tidak sempat mencuba walau sebiji pun. Seharian tadi saya hanya sibuk berjalan tergesa-gesa agar sesegera mungkin sampai kemari dan mengumpulkan buah-buahan sebanyak-banyaknya. Maaf, saya haus sekali, bolehkah saya minta air untuk minum?"

Kemudian mereka berdua pun melanjutkan berbincang sambil memasuki pondok si paman. Cukup lama setelah itu, datanglah temannya yang berjalan dengan santai hingga ke atas bukit. Sambil memberi hormat dan menyapa sang paman, si teman berteriak gembira, "Ooooooiiii, bukit ini ternyata sangat-sangat indah pemandangannya. Di perjalanan tadi, aku melihat burung-burung beraneka jenis, kelinci-kelinci yang bermain riang, juga tampak sepasang rusa yang sangat cantik. Dari dari puncak bukit ini, sungguh luar biasa panorama seluruh desa dan danau di bawah sana. Semuanya terasa semakin mempesona saat buah-buahan yang manis ini menemani perjalananku sekaligus membantuku mengurangi rasa lapar.

Sambil tersenyum, paman pertapa mengomertari dan berkata, "Anak-anak muda, perjalanan ke bukit ini boleh diumpamakan sebagai proses sebuah kehidupan. Semua orang punya tujuan hidup, yang pada akhir kehidupan menuju kematian. Walaupun akhir hidup adalah kematian, tetapi bukan itu tujuan utamanya. Yang terpenting adalah bagaimana proses perjalanan menuju ke sana. Kualiti kita dalam menjalaninya kerana cepat atau lambat, semua akan sampai pada tujuannya. Akan tetapi proses perjalanan, pengalaman, dan kenangan yang dilalui tidak dapat terulang kembali."
 
Sahabat yang Luar Biasa!
Dalam kehidupan sebahagian manusia, ada yang sibuk mengumpulkan sesuatu yang menurutnya berharga, tetapi tidak mampu menikmatinya setiap proses pencapaiannya dan mengabaikan di sekitarnya.

Sesungguhnya di sekitar kita amat banyak "harta karun" yang sangat berharga, yang membuat hidup kita penuh warna kebahagiaan. Tetapi kerana kesibukan, kita membiarkannya begitu sahaja dan akhirnya penyesalan datang kemudian kerana kita tidak dapat menikmati hidup.

Mari, mulai saat ini, belajar untuk tetap mampu menikmati dan mensyukuri setiap tahapan perjalanan kehidupan kita.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan