14 Julai, 2012

MIMPI SANG RAJA

Alkisah, suatu hari seorang raja terbangun dari tidurnya. Rupanya, sang raja baru saja mendapat mimpi buruk yang penuh teka-teki. Nafasnya masih terengah-engah, sang raja berteriak memanggil hulubalang kerajaan. "Hulubalang... panggil peramal istana sekarang juga. Cepaaat...!" Hulubalang tergopoh-gopoh pergi menunaikan perintah raja tanpa berani bertanya siapa peramal yang dikehendaki raja.

Tak lama, seorang peramal kerajaan menghadap. Raja langsung membeberkan mimpinya dan meminta si peramal mentafsir mimpinya. "Aku bermimpi aneh sekali. Dalam mimpi itu, gigiku tanggal semua. Hah.. pertanda apa ini?" tanya sang raja.

Setelah mengadakan perhitungan dan penanggalan secara cermat dan teliti, dengan sedih si peramal berkata, "Mohon ampun, Baginda. Dari penerawangan hamba, mimpi itu membawa pesan, bahawa sial akan menimpa Baginda. Oleh itu, setiap gigi yang tanggal itu bermakna seorang anggota keluarga kerajaan akan meninggal dunia. Jika semua gigi tanggal, bermakna kesialan besar, semua anggota keluarga kerajaan akan meninggal dunia!"

Bagai disambar geledek, raja langsung merah padam mukanya. Perlambang buruk yang disampaikan si peramal itu membuatnya marah besar. Raja langsung memerintahkan supaya peramal itu dihukum. Walau begitu, kegundahan hati sang raja tidak juga mereda. Raja masih gelisah dan merasa tidak puas. Lalu sang raja memerintah hulubalang untuk memanggil peramal yang lain. Segeralah seorang peramal baru datang menghadap sang raja.

Kali ini, setelah mendengar penuturan mimpi sang raja, peramal itu tersenyum. "Baginda Raja, dari penerawangan hamba, mimpi itu membawa pesan bahawa Baginda adalah orang yang paling beruntung di dunia. Paduka berumur panjang dan akan hidup lebih lama dari semua sanak keluarga Baginda," kata peramal dengan nada riang dan bersemangat.

Mendengar perkataan peramal tersebut, mendadak secercah senyum mengembang di muka sang raja. Tampaknya, sang raja sangat senang dengan perkiraan peramal tadi. "Kamu memang peramal yang pandai dan hebat. Sebagai hadiah atas kehebatanmu itu, aku hadiahkan 5 keping emas untukmu. Terimalah..."
 
Setelah peramal kedua itu pergi, sang raja bertanya kepada penasihat istana tentang kualiti dan keakuratan kedua peramal tadi. Penasihat istana yang telah menyaksikan peristiwa tersebut, dengan berani dan bijaksana berkata,"Baginda. Menurut hamba, peramal pertama mentafsir mimpi tanggalnya gigi baginda sama maknanya dengan meninggalnya kerabat Baginda. Sementara peramal kedua mentafsir mimpi Baginda berumur lebih panjang dibandingkan kerabat Baginda. Sesungguhnya, kedua peramal itu menyatakan hal yang sama, iaitu, semua kerabat Baginda akan meninggal lebih dulu, dan Baginda seoranglah yang hidup lebih lama."

Kemudian, penasihat istana menyimpulkan, "Jadi sebenarnya,kedua peramal tadi mempunyai kualiti yang setara. Apa yang membezakan hanyalah cara penyampaian mereka. Peramal pertama berbicara apa adanya tanpa memikirkan dampak negatifnya. Sementara peramal kedua menjawab dengan cerdik dan bijak sehingga Baginda merasa senang dan memberinya hadiah."
 
Pembaca yang budiman dan bijaksana,
Keterampilan berkomunikasi (communication skill) sangat penting dalam meraih kemajuan. Baik dalam bidang bisnes, politik, sosial-kemasyarakatan, hubungan antara pribadi, atau hubungan dalam rumah tangga, keterampilan berkomunikasi memegang peranan sangat vital.

Secara sederhana, pola komunikasi boleh dibezakan menjadi dua, iaitu pola komunikasi positif dan pola komunikasi negatif. Pola komunikasi positif (seperti sikap kooperatif, kerjasama, kesepahaman, ketulusan, dan toleransi) hampir dipastikan mendatangkan output positif. Sebaliknya, pola komunikasi negatif (seperti kesalahpahaman, kebencian, kecurigaan, keragu-raguan, permusuhan dan dendam) hampir dipastikan membawa akibat-akibat negatif pula.
 
Keterampilan berkomunikasi secara positif merupakan "syarat mutlak" bagi kesuksesan kita dalam bidang apa pun. Maka, mari kita mulai mengembangkan pola komunikasi positif dengan orang-orang terdekat kita, dengan teman-teman, rakan kerja, relasi bisnes, dan pihak-pihak lain yang relevan dengan aktiviti kita sehari-hari, agar kualiti pergaulan kita terpelihara dengan baik.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan