Alkisah, suatu hari seorang gadis menemukan sebongkah batu
kusam di pinggir jalan. Meski hanya batu biasa, si gadis memungutnya dan
menyimpannya baik-baik. Bahkan, setiap hari ia menggosok batu itu
dengan hati-hati. Batu yang bukan permata itu dan kerana terus digosok
dan digosok, lama-kelamaan berubah menjadi mengkilat dan bersinar.
Si gadis pun membawa batu itu kepada tukang permata untuk diolah menjadi
sebuah liontin yang indah. Ajaibnya, di tangan ahlinya batu biasa itu
berubah hingga menyerupai batu permata. Begitu berkilau dan sangat
indah. Si gadis sungguh gembira melihat batu biasanya boleh berubah
begitu rupa. Ia pun memamerkannya pada siapa pun yang dijumpainya. Sudah
diduga, semua orang yang melihat mengira batu itu adalah permata yang
mahal harganya. Si gadis semakin percaya diri dan selalu memakai
liontinnya ke mana pun ia pergi.
Hingga suatu hari liontin batu itu terlepas dari ikatannya. Si gadis
baru menyedari lama setelah itu, jadi dia sungguh tak tahu liontinnya
hilang di mana. Hal ini membuatnya sangat sedih. Dia pun jadi kehilangan
selera makan dan tidak bersemangat. Sampai suatu hari ada seorang nenek
yang melihatnya sedang termenung. Bertanyalah si nenek tentang
kesedihannya. Si gadis pun menceritakan semuanya.
Setelah si gadis selesai bercerita, berkatalah si nenek, "Anakku, sedarilah semua hal yang telah kamu lalui itu adalah proses menuju keberhasilanmu. Dulu kamu menemukan batu kusam di jalanan. Lalu, kamu mengambil dan menjaganya baik-baik. Selalu menggosoknya hingga akhirnya menjadi mengkilat. Di tangan tukang permata, batu itu menjadi lebih indah lagi, mirip permata. Ketahuilah, semua itu hanyalah proses. Dulu kamu tekun menjalani setiap tahapan mengubah batu kusam menjadi sebuah benda yang terlihat berharga. Batu itu sebenarnya hanyalah batu. Keuletanmu menjaganya itulah yang membuatnya lebih bernilai.
Setelah si gadis selesai bercerita, berkatalah si nenek, "Anakku, sedarilah semua hal yang telah kamu lalui itu adalah proses menuju keberhasilanmu. Dulu kamu menemukan batu kusam di jalanan. Lalu, kamu mengambil dan menjaganya baik-baik. Selalu menggosoknya hingga akhirnya menjadi mengkilat. Di tangan tukang permata, batu itu menjadi lebih indah lagi, mirip permata. Ketahuilah, semua itu hanyalah proses. Dulu kamu tekun menjalani setiap tahapan mengubah batu kusam menjadi sebuah benda yang terlihat berharga. Batu itu sebenarnya hanyalah batu. Keuletanmu menjaganya itulah yang membuatnya lebih bernilai.
Lalu, mengapa kamu jadi bersedih hanya kerana kehilangan batu itu? Lihat
di sekitarmu, masih banyak batu-batu kusam yang dapat kau jadikan batu
yang berkilat indah. Ciptakan lebih banyak karya indah yang akan
menceriakan hari-harimu dan membuat wajahmu berseri-seri. Itu jauh lebih
penting daripada meratapi seonggok batu kusam yang hilang."
Seketika si gadis diliputi kecerahan dan keceriaan. Dia sudah menyedari
kebodohannya. Si gadis pun dengan gembira siap berusaha dan memproses
lagi batu kusam menjadi permata.
Sahabat yang berbahagia,
Kesuksesan sejati itu selalu diraih melalui proses perjuangan yang
panjang dan berliku. Saat kesuksesan sudah di tangan kita, boleh saja
kita mengalami kemunduran, kegagalan, dan kebangkrutan. Tidak usah
takut, hidup ini selalu berubah. Jika kita gagal, kita frustrasi; dan
saat kita sukses, kita lupa diri. Inilah baru bencana yang sebenarnya.
Selama kita bersedia berjuang dari awal lagi dan tekun menjalani langkah
demi langkahnya, keberhasilan demi keberhasilan akan kembali pada kita.
Dan kebahagiaan akan kembali kita rasakan.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan