24 Jun, 2012

TAPAK SULAIMAN


Tapak Sulaiman
Ketika fajar menyingsing, seorang lelaki tua berjalan-jalan di pinggir pantai sambil menikmati angin laut yang segar menerpa bibir pantai. Di kejauhan dilihatnya seorang anak sedang memungut tapak sulaiman dan melemparkannya kembali ke dalam air. Setelah mendekati anak itu, lelaki tua itu bertanya hairan; “Mengapa engkau mengumpulkan dan melemparkan kembali tapak sulaiman itu ke dalam air?” Jawab anak kecil itu, “kerana bila dibiarkan hingga matahari semakin panas terik, tapak sulaiman yang terdampar itu akan segera mati kekeringan” kata si anak kecil. “Tapi pantai ini luas dan berbatu-batu jauhnya” Kata lelaki tua itu sambil menunjukkan jarinya yang mulai keriput ke arah pantai pasir yang luas itu, lagi pula ada jutaan tapak sulaiman yang terdampar. Aku ragu apakah usahamu itu sungguh mempunyai erti yang besar” Lanjutnya penuh keraguan.

Anak itu lama memandang tapak sulaiman yang ada di tangannya tanpa berkata sepatahpun. Lalu dengan perlahan ia melemparkannya ke dalam laut agar selamat dan hidup. “Saya yakin usahaku sungguh memiliki erti yang besar sekurang-kurangnya bagi yang satu ini.” Kata si kecil itu.

Sahabat,
Kita sering mengharapkan untuk melakukan sesuatu yang besar, namun sering kali kita lupa bahawa yang besar itu sering dimulai dengan sesuatu yang kecil.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan