23 Jun, 2012

BATU PENGHALANG DI TENGAH JALAN

Batu Penghalang

Alkisah, seorang raja yang pandai dan bijak bermaksud menguji kerajinan dan keprihatinan rakyatnya dengan cara yang unik. Pada suatu petang, raja secara diam-diam meletakkan sebuah batu besar di tengah jalan yang sering dilalui orang. Letak batu itu benar-benar di tengah jalan sehingga tidak baik dipandang dan menghalang perjalanan orang. Rupanya, sang raja sengaja ingin mengetahui apa reaksi rakyatnya yang lalu-lalang di jalan itu.

Kelihatan seorang petani melintas sambil membawa gerabak barang yang kelihatan berat karena penuh dengan barang bawaan. Ketika ia melihat sebuah batu menghalangi jalannya, lalu ia melahirkan rasa tidak puas hati. "Dasar orang-orang di sini malas. Batu di tengah jalan dibiarkan saja!" Sambil dahinya berkerut, ia membelokkan gerabaknya mengelak batu tadi dan meneruskan perjalanannya.

Setelah itu, lalulah seorang tentera sambil bernyanyi mengenang keberaniannya di medan perang karena jalan kurang hati-hati, si tentera tertendang batu penghalang dan hampir terjatuh. "Aduuuh...! Kenapa orang-orang yang lalu jalan ini tidak mahu membuangkan batu ini..hah!" teriak si tentera marah, sambil mengacung-acungkan pedangnya. Sekalipun mengeluh dan marah-marah, tentera itu tidak mengambil tindakan apa pun. Sebaliknya, ia melangkahi batu tersebut dan berlalu begitu saja.

Tidak lama kemudian, seorang pemuda miskin berjalan melalui jalan itu. Ketika melihat batu penghalang tadi, dia berkata dalam hati, "Hari sudah mulai gelap. Bila orang melintas di jalan ini dan tidak berhati-hati, pasti akan tertendang batu ini. Batu ini boleh mencelakai orang." Walaupun letih karena telah bekerja keras seharian, pemuda ini masih mahu bersusah payah memindahkan batu penghalang ke tepi jalan.

Setelah batu berhasil dipindahkan, pemuda itu terkejut melihat sebuah benda tertanam di bawah batu yang dipindahkannya. Di situ terdapat sebuah kotak dan sepucuk surat, yang isinya berbunyi, "Untuk rakyatku yang rela memindahkan batu penghalang ini. Karena engkau telah menunjukkan kerajinan dan keprihatinanmu kepada orang lain, maka terimalah lima keping emas yang ada dalam kotak ini sebagai hadiah dari rajamu."

Pemuda miskin itu langsung bersyukur dan memuji kedermawanan rajanya. Peristiwa itu pun menggemparkan seluruh negeri. Raja telah berhasil mengajarkan erti pentingnya nilai kerajinan dan keprihatinan terhadap sesama, serta keberanian dalam menghadapi rintangan.

Sahabat yang luar biasa!!
Dalam aktiviti menjalani kehidupan ini, kita pasti pernah mengalami hadangan seperti 'batu penghalang' seperti cerita di atas. Setiap batu penghalang boleh diertikan sebagai rintangan, kesulitan, beban, ataupun tanggungjawab yang ada di dalam kehidupan kita. Bila sikap kita menghadapi semua hal tersebut dengan perasaan tidak sabar, marah, mengelak dan cenderung menyalahkan orang lain sebagai penyebabnya, maka kita tidak akan dapat belajar banyak mengenai kehidupan. Oleh itu, sesungguhnya, dalam setiap kesulitan, selalu terdapat hikmah yang tersembunyi, dan pasti ada pelajaran yang mampu mematangkan dan mendewasakan mental kita.

Jelas kita perlu mentaliti seperti yang dipunyai pemuda tadi iaitu berani menghadapi rintangan, tidak menyerah bila dilanda kesulitan, prihatin terhadap sesama dan lingkungan, tidak mengeluh dalam memikul beban, berani memikul tanggungjawab yang besar. Jika mentaliti seperti ini yang kita miliki, saya yakin, kesempatan besar dan sangat menjanjikan tengah menyelinap di balik setiap batu penghalang yang menghadang proses perjuangan kita.

Ketika ini, mungkin ada persoalan sebagai batu penghalang yang menghalang kemajuan kita! Maka hanya ada satu jalan untuk menghadapinya, iaitu hancurkan setiap batu penghalang! Mari kita kuatkan mental dan kobarkan semangat juang dengan berani menghadapi setiap masalah, demi membangun kehidupan yang lebih maju, lebih berjaya, dan lebih berharga di mata Tuhan dan sesama manusia.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan