26 Jun, 2012

BELAJAR BERSYUKUR

Begitupun dengan kepuasan kita, pernahkah kita merasa puas yang benar-benar puas atas segala apa yang kita peroleh? Dulu saat kita berjuang meraihnya, kita merasakan bahawa itu akan menjadi pencapaian tertinggi yang mungkin sulit kita capai lagi. 

Oleh itu kita sangat termotivasi untuk meraihnya. Siang dijadikan malam, malam dijadikan siang. Kita bekerja keras, membanting tulang. Namun begitu kita berhasil meraihnya, ada kekosongan baru yang kita temukan. Kita merasa hal yang jauh lebih baik masih mampu kita raih. Kita pun memasang target baru yang lebih tinggi.

Keperluan meraih hasil yang lebih baik dan lebih baik lagi adalah hal yang wajar dalam hidup. Tidak ada yang salah. Malahan sebaiknya didorong untuk meraih hasil optima. Sebab kita sendiri tidak akan pernah tahu sejauh mana prestasi terbaik yang mampu kita raih sepanjang hidup kita. Salah satu caranya adalah selalu mencuba kesempatan baru.

Hanya saja, sering kali persepsi negatif melenakan kita. Oleh sebab merasa mampu meraih prestasi yang lebih baik setelah kita berhasil meraih mimpi sebelumnya, kita menganggap mudah untuk  melakukannya. Kerap membabi-buta dan melanggar norma-norma yang ada. Akibatnya, meski pencapaian lebih baik boleh kita dapatkan, akan tetapi kita kehilangan persahabatan dan tali kekeluargaan.
 
Rakan-rakan UBK,

Tentu kita semua tak ingin sukses yang kita raih dilukai oleh kerosakan hubungan personal kita dengan keluarga, teman, dan lingkungan di sekitar kerana persepsi negatif. Oleh kerana itu satu cara agar kita tetap menjejak bumi adalah mensyukuri apa-apa yang sudah kita capai.
 
Bersyukur akan menyedarkan kita untuk terus belajar dan saling berkongsi.Kita pun akan mendapatkan manfaat dari pencapaian yang kita dapatkan, tidak sekadar meraih prestasi buta. Oleh kerana itu, mari kita belajar mensyukuri apa yang sudah kita raih agar hidup kita lebih bermakna.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan