26 Jun, 2012

CINCIN HIKMAT

Alkisah, ada seorang ayah yang memiliki tiga orang putra, yang sama baiknya. Ia memiliki sebuah cincin yang dianggapnya bertuah, kerana sejak digunakan selalu membawa keberuntungan dan kesuksesan bagi dirinya. Si ayah yang telah lanjut usia merasa sudah saatnya mewariskan cincin bertuah miliknya. Tapi bagaimana memberikan satu cincin untuk 3 anak? Alangkah tidak adilnya, apabila hanya 1 anak yang mewarisi cincin keberuntungan tersebut, sedangkan 2 anak yang lain tidak.
 
Setelah berfikir cukup lama, ia pun pergi kepada seorang tukang emas untuk dibuatkan dua cincin yang sama persis dengan cincin keberuntungannya. Setelah siap, si ayah memanggil ketiga putranya dan berkata, "Anak-anakku, ayah mewariskan kepada kalian cincin hikmat  ini! Siapa saja yang memakainya, maka dia akan beruntung. Pakailah semua ilmu yang telah ayah ajarkan dan kenakan selalu cincin itu. Ayah yakin, masing-masing dari kalian akan selalu beruntung dan sukses seperti ayah."

Ada perasaan tidak puas di antara ketiga putranya itu, kerana mereka tahu bahawa hanya ada satu cincin yang asli. Tetapi mereka tidak tahu, siapa sesungguhnya, yang mendapatkan cincin asli. Setelah sang ayah meninggal, dengan rasa ingin tahu, mereka menghadap seorang hakim yang terkenal bijaksana untuk mengenal pasti mana cincin yang asli, sekaligus meminta jalan keluar.

Setelah mengamati ketiga cincin, hakim bijaksana itu berkata, "Sejujurnya saya tidak dapat menolong dan memberitahu kalian, yang mana cincin bertuah yang asli. Saya sebagai hakim menetapkan: pakailah cincin kalian masing-masing. Mulai sekarang, bekerjalah dengan baik, dengan keras, seperti yang ayah kalian ajarkan! Buktikan bahawa kalian adalah orang yang layak diberikan cincin keberuntungan oleh ayahmu kerana dengan memberikan cincin yang sama, ayah kalian mengharapkan kalian bertiga sama-sama beruntung dan meraih kesuksesan."

Ketiganya pun mengucapkan terima kasih dan pergi dari sana, sambil bertekad untuk membuktikan bahawa cincin yang dipakainya itu asli dan bertuah. Setelah beberapa tahun berlalu, sukses demi sukses mereka raih bersama. Akhirnya mereka pun sedar, dan mengerti, bahawa bukan cincin bertuah yang membuat mereka sukses, melainkan usaha pantang menyerah dari mereka sendirilah yang mampu membawa keberuntungan dan kesuksesan.
 

Sahabat,
Bukan sesuatu di luar diri kita, yang membuat kita sukses atau beruntung. Bukan cincin ajaib, pakaian khusus, jimat, atau apapun yang kita kenakan, yang menjadi penentu keberhasilan kita. Tetapi pola fikir, sikap mental, berikhtiar keras, serta doa yang pada akhirnya akan membawa keberuntungan dan kesuksesan.
 
Tuhan dan alam semesta telah memberikan kehidupan yang lengkap di dalam diri kita. Kita yang harus membuktikan bahawa anugerahNya itu mampu membuat kita beruntung, berhasil, dan bermanfaat bagi ramai orang.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan