Dikisahkan,di keremangan senja, seorang pemuda bernama Alan. Perasaannya galau. Kilang tempatnya bekerja bangkrap
dan dia belum juga mendapatkan pekerjaan tetap. Meski harus bekerja
ala kais pagi makan pagi, ia tidak ingin meninggalkan kampung
halamannya. Di kota kecil itu, minima dia sudah punya rumah kecil dan
tentu, dia memiliki impian-impiannya.
Tidak jauh dari jalur tempatnya melaju, di pinggir jalan yang sepi,
terlihat seorang nenek berdiri kedinginan di sebelah mobilnya yang rosak. Tanpa fikir panjang, ia langsung menepikan mobilnya, keluar, dan
berjalan menghampiri perempuan tua itu. "Selamat malam, Bu. Ada yang bioleh saya bantu?" Alan menyapa dengan
sopan. Bukannya menjawab, si nenek malah terlihat ketakutan kerana
melihat penampilan Alan yang lusuh. "Jangan khuatir. Saya hanya mahu membantu Ibu," kata Alan menenangkan.
Perempuan tua terlihat sedikit ragu, namun ia memberi Alan kesempatan
untuk memperbaiki mobilnya. Alan pun membuka penutup/kap mobil dan mulai
mencari sumber masalah. Kemudian dengan sigap dan cekatan, Alan mulai
mencuba memperbaikinya sedangkan si nenek memperhatikannya dalam diam.
Setelah kurang lebih 30 minit, saat diiuji, ternyata mobil itu boleh hidup kembali! Dengan wajah lega, si nenek berucap gembira, "Terima kasih
anak muda. Sungguh beruntung, bertemu dengan Anda. Berapa bayaran
memperbaiki mobil yang harus saya bayar?" sambil tangannya sibuk membuka
tas untuk mengambil wang. "Tidak Bu. Saya hanya sekadar membantu saja dan membantu bukanlah pekerjaan yang harus dibayar. Sungguh, saya ikhlas."
Melihat si nenek yang masih ingin tahu, Alan melanjutkan, "Jika Ibu ingin
berterima kasih, tolong Bu, saat bertemu dengan orang yang perlu
bantuan, bantulah dia. Itu sudah cukup buat saya"."Anak muda, terima kasih sekali lagi. Ibu akan mengingat-ingat pesanmu
tadi. Semoga Tuhan yang akan membalas kebaikan hatimu," ujar si nenek
dengan perasaan haru dan senang. "Selamat jalan dan hati-hati di jalan ya Bu," ucap Alan melepas kepergian si nenek.
Tidak jauh dari situ, si nenek yang merasa lapar dan kedinginan, singgah di sebuah kedai kecil pinggir jalan untuk mengisi perut. Seorang
perempuan muda yang sedang hamil, dengan senyum hangat, melayaninya
dengan tulus dan ramah. "Kasihan gadis muda ini. Sedang hamil besar, tapi malam hari masih
bekerja melayani tamu," batin si nenek sambil melirik wajah pelayan yang
tampak kelelahan. Seketika dia teringat pada pesan Alan.
Ketika membayar makanannya, di bawah kertas bon, ia menyelipkan sejumlah
besar wang beserta sekeping kertas kecil dengan tulisan pesan: "Gadis
muda yang baik, anggaplah wang ini sebagai hadiah dari Ibu. Ibu pun
pernah dibantu orang, pesan si penolong ibu teruskan padamu. Jika ingin
membalas kebaikan saya, bantu saja orang lain yang sedang perlu bantuan."
Betapa tersentuhnya hati wanita muda itu! Kerana ia memang sedang perlu kos untuk melahirkan. Sesampainya di rumah, ia berbisik pelan penuh
sayang pada suaminya, yang lelap tertidur menunggunya di kerusi tamu. "Alan, semua akan baik-baik saja. Tadi ada tamu seorang perempuan tua
yang sungguh berhati mulia dan aku mendapatkan hadiah yang luar biasa
untuk menghadirkan bayi kita."
Sahabat yang Bijaksana,
Orang yang baik hatinya pasti akan mendapatkan imbalan yang baik pula
dari Yang Maha Kuasa. Jangan memikirkan untung/rugi ketika mempunyai
kesempatan untuk membantu orang yang memerlukankan bantuan.
Lakukan saja perbuatan baik secara spontan, dengan hati yang tulus dan
ikhlas kerana hukum Tuhan tidak pernah salah. Apa yang kita tanam pasti
akan kembali kepada kita pula, bahkan berkelimpahan.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan