24 Jun, 2012

BELAJAR DARI FALSAFAH JAGUNG

Falsafah Jagung
Suatu ketika, seorang wartawan menemuramah seorang petani untuk mengetahui rahsia di sebalik buah jagungnya, yang selama bertahun-tahun selalu berhasil dan memenangi kontes perlumbaan hasil pertanian. Petani itu mengaku ia sama sekali tidak mempunyai rahsia khusus karena ia  selalu membagi-bagikan bibit jagung terbaiknya pada tetangga-tetangga  di sekitar kebunnya.“Mengapa anda membagi-bagikan bibit jagung terbaik itu pada tetangga-tetangga anda? Bukankah mereka mengikuti kontes ini juga setiap tahunnya?” tanya wartawan.

petani itu menjawab. “Tahukah tuan bahawa angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang masak dan menyebarkannya dari satu ladang ke ladang yang lain. Bila tanaman jagung tetangga saya buruk, maka serbuk sari yang disebarkan ke ladang saya juga buruk. Ini tentu menurunkan kualiti jagung saya. Bila saya ingin mendapatkan hasil jagung yang baik, saya harus menolong tetangga saya mendapatkan jagung yang baik pula.”

Sahabat saya,
Begitu pula dengan hidup kita. Mereka yang ingin meraih kejayaan harus menolong tetangganya menjadi berhasil pula. Mereka yang menginginkan hidup dengan baik harus menolong tetangganya hidup dengan baik pula.

Sungguh nilai dari hidup kita diukur dari kehidupan-kehidupan yang disentuhnya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan