"Kemenangan
sejati bukan diukur dengan kemampuan mengalahkan orang lain, melainkan
dinilai dari cara bagaimana kita mampu memperdayakan potensi yang kita
miliki, untuk mencapai prestasi terbaik melampaui standard yang kita
tetapkan."
Kisah tentang seekor belalang dan seekor anjing di bawah ini adalah tepat untuk menjadi kenderaan pemahaman kita dalam memulai tulisan ini. Dikisahkan dalam sebuah perjalanan, seekor belalang bertemu dengan seekor anjing yang sombong. Anjing ini menyombongkan diri kepada belalang kecil dengan mengatakan bahawa tidak ada satupun binatang yang mampu mengalahkan lompatannya di wilayah itu. Mendengar perkataan si anjing, panaslah hati si belalang kecil ini. Kemudian belalang kecil ini berani menentang si anjing, bahawa dia boleh mengalahkan lompatan si anjing dengan syarat standard ukuran kemenangannya sesuai dengan standard yang ditetapkannya.
"Apakah kamu berani menyahut cabaran saya?", demikian kata si belalang. "Kita berlumba melompat di tempat setinggi-tingginya dan pemenangnya diukur bukan dari seberapa tinggi dia melompat, melainkan dinilai dari berapa kali tinggi lompatan yang dilakukan dibanding tinggi tubuhnya".
Anjing menerima cabaran belalang itu. Kemudian Anjing mendapatkan kesempatan mencuba melompat yang pertama. Hasilnya, ia ternyata berhasil melompat setinggi 2 meter atau sekitar sepuluh kali tinggi tubuhnya. Berikutnya giliran si belalang. Lompatan belalang hanya setinggi seperempat dari lompatan anjing, namun ketinggian lompatan tersebut ternyata setara dengan empat puluh kali tinggi tubuhnya. Siapakah pemenangnya dalam perlumbaan itu? Tentulah pemenangnya adalah si belalang kecil. Ia mampu melompat setinggi 40 kali dari tinggi tubuhnya dibandingkan si anjing yang hanya 10 kali dari tinggi tubuhnya.
Sahabat, pada dasarnya dalam kehidupan ini setiap orang boleh menjadi pemenang, kalau ukuran kemenangannya dinilai berdasarkan standard potensi yang dimilikinya. Kemenangan sejati sesungguhnya dinilai dari seberapa besar usaha yang telah kita lakukan berdasarkan potensi yang kita miliki untuk mencapai prestasi yang terbaik. Demikian juga dalam pekerjaan, hidup dan bisnes, Anda dan saya memiliki potensi masing-masing yang dapat ditingkatkan untuk mencapai prestasi kemenangan tertinggi sesuai standard yang kita tetapkan. Ukuran keberhasilan tidak membandingkan dengan orang lain, melainkan dapat dinilai dari seberapa besar potensi yang telah kita miliki untuk mencapai prestasi terbaik kita. Maka membandingkan ukuran keberhasilan diri kita dengan pencapaian kesuksesan orang lain adalah tidak bijaksana.
Kemenangan sejati sesungguhnya adalah bagaimana kita telah memberdayakan potensi kemampuan kita untuk meraih prestasi yang lebih baik dalam pelbagai bidang kehidupan, seperti dalam kesihatan, kekayaan hati, kekayaan spiritual, kekayaan material, keberhasilan prestasi kerja dan prestasi bisnes, dalam hal kemajuan dalam kehidupan keluarga, mahupun memberikan konstribusi kebaikan bagi sesama dan kehidupan.
Marilah kita bertanya kepada dalam diri kita sendiri:
- Apakah hari ini saya sudah melakukan sesuatu yang lebih baik dibandingkan hari kemarin?
- Apakah bulan ini saya sudah meraih prestasi lebih baik dibandingkan bulan lalu?
- Apakah tahun ini sudah meraih prestasi lebih meningkat dibandingkan tahun lalu?
Tentu ukurannya jangan hanya dinilai dari pencapaian material dunaiwi semata-mata, melainkan dapat dinilai dari peningkatan kekayaan spiritual dalam diri kita. Ukurannya boleh, Apakah sudah lebih bijaksana, apakah sudah lebih meningkat dalam kehidupan spiritual, dalam kehidupan karier dan pekerjaan, dalam kehidupan bisnes, dalam pergaulan dan kemasyarakatan? Apakah sudah meningkat dalam memberikan konstribusi dan manfaat kepada orang lain, dalam memberikan bantuan dan manfaat kebaikan bagi orang lain? Tentu masih banyak lagi standard ukuran sesuai dengan potensi yang kita miliki.
Dalam pandangan Anthony Robbins seringkali disebutkan dengan "Constant Action Never Ending Improvement",sedangkan saya peribadi lebih senang menyebutkannya dengan "continues learning and never ending improvement." Itulah prinsip memberdayakan potensi untuk meraih keberhasilan sejati.
Kisah tentang seekor belalang dan seekor anjing di bawah ini adalah tepat untuk menjadi kenderaan pemahaman kita dalam memulai tulisan ini. Dikisahkan dalam sebuah perjalanan, seekor belalang bertemu dengan seekor anjing yang sombong. Anjing ini menyombongkan diri kepada belalang kecil dengan mengatakan bahawa tidak ada satupun binatang yang mampu mengalahkan lompatannya di wilayah itu. Mendengar perkataan si anjing, panaslah hati si belalang kecil ini. Kemudian belalang kecil ini berani menentang si anjing, bahawa dia boleh mengalahkan lompatan si anjing dengan syarat standard ukuran kemenangannya sesuai dengan standard yang ditetapkannya.
"Apakah kamu berani menyahut cabaran saya?", demikian kata si belalang. "Kita berlumba melompat di tempat setinggi-tingginya dan pemenangnya diukur bukan dari seberapa tinggi dia melompat, melainkan dinilai dari berapa kali tinggi lompatan yang dilakukan dibanding tinggi tubuhnya".
Anjing menerima cabaran belalang itu. Kemudian Anjing mendapatkan kesempatan mencuba melompat yang pertama. Hasilnya, ia ternyata berhasil melompat setinggi 2 meter atau sekitar sepuluh kali tinggi tubuhnya. Berikutnya giliran si belalang. Lompatan belalang hanya setinggi seperempat dari lompatan anjing, namun ketinggian lompatan tersebut ternyata setara dengan empat puluh kali tinggi tubuhnya. Siapakah pemenangnya dalam perlumbaan itu? Tentulah pemenangnya adalah si belalang kecil. Ia mampu melompat setinggi 40 kali dari tinggi tubuhnya dibandingkan si anjing yang hanya 10 kali dari tinggi tubuhnya.
Sahabat, pada dasarnya dalam kehidupan ini setiap orang boleh menjadi pemenang, kalau ukuran kemenangannya dinilai berdasarkan standard potensi yang dimilikinya. Kemenangan sejati sesungguhnya dinilai dari seberapa besar usaha yang telah kita lakukan berdasarkan potensi yang kita miliki untuk mencapai prestasi yang terbaik. Demikian juga dalam pekerjaan, hidup dan bisnes, Anda dan saya memiliki potensi masing-masing yang dapat ditingkatkan untuk mencapai prestasi kemenangan tertinggi sesuai standard yang kita tetapkan. Ukuran keberhasilan tidak membandingkan dengan orang lain, melainkan dapat dinilai dari seberapa besar potensi yang telah kita miliki untuk mencapai prestasi terbaik kita. Maka membandingkan ukuran keberhasilan diri kita dengan pencapaian kesuksesan orang lain adalah tidak bijaksana.
Kemenangan sejati sesungguhnya adalah bagaimana kita telah memberdayakan potensi kemampuan kita untuk meraih prestasi yang lebih baik dalam pelbagai bidang kehidupan, seperti dalam kesihatan, kekayaan hati, kekayaan spiritual, kekayaan material, keberhasilan prestasi kerja dan prestasi bisnes, dalam hal kemajuan dalam kehidupan keluarga, mahupun memberikan konstribusi kebaikan bagi sesama dan kehidupan.
Marilah kita bertanya kepada dalam diri kita sendiri:
- Apakah hari ini saya sudah melakukan sesuatu yang lebih baik dibandingkan hari kemarin?
- Apakah bulan ini saya sudah meraih prestasi lebih baik dibandingkan bulan lalu?
- Apakah tahun ini sudah meraih prestasi lebih meningkat dibandingkan tahun lalu?
Tentu ukurannya jangan hanya dinilai dari pencapaian material dunaiwi semata-mata, melainkan dapat dinilai dari peningkatan kekayaan spiritual dalam diri kita. Ukurannya boleh, Apakah sudah lebih bijaksana, apakah sudah lebih meningkat dalam kehidupan spiritual, dalam kehidupan karier dan pekerjaan, dalam kehidupan bisnes, dalam pergaulan dan kemasyarakatan? Apakah sudah meningkat dalam memberikan konstribusi dan manfaat kepada orang lain, dalam memberikan bantuan dan manfaat kebaikan bagi orang lain? Tentu masih banyak lagi standard ukuran sesuai dengan potensi yang kita miliki.
Dalam pandangan Anthony Robbins seringkali disebutkan dengan "Constant Action Never Ending Improvement",sedangkan saya peribadi lebih senang menyebutkannya dengan "continues learning and never ending improvement." Itulah prinsip memberdayakan potensi untuk meraih keberhasilan sejati.
Daripada
membanding-bandingkan dengan pencapaian orang lain, lebih baik memulai
melakukan evaluasi ke dalam diri, kemudian melakukan perubahan-perubahan
dari dalam diri kita sendiri. Menyusun kembali langkah-langkah
pengembangan diri kita ke depan dengan prinsip " continues learning and
never ending improvement." Bagaimana agar ke depan kita menjadi lebih
bijaksana, menjadi lebih kaya hati, memiliki sikap empti, lebih banyak
memberikan kontribusi kebaikan, mampu lebih meningkatkan prestasi kerja,
meningkatkan kualiti kehidupan spiritual dalam diri dan sebagainya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan