Saat
menjelang malam hari di tepi pantai, terlihat para nelayan melakukan
kegiatan yakni menangkap kepiting yang biasanya keluar dari sarang
mereka di malam hari. Kepiting-kepiting yang ditangkap oleh nelayan,
sebagian kecil akan menjadi lauk santapan sekeluarga, sebagian besar
akan di bawa ke pengumpul atau langsung ke pasar untuk di jual.
Para
nelayan itu memasukkan semua kepiting hasil tangkapan mereka ke dalam
baskom terbuka. Menariknya, baskom tersebut tidak perlu diberi penutup
untuk mencegah kepiting keluar dari situ. Ada yang menarik dari tingkah
laku kepiting-kepiting yang tertangkap itu. Mereka sekuat tenaga selalu
berusaha keluar dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat, tetapi
jika ada seekor kepiting yang nyaris keluar dari baskom, teman-temannya
pasti akan berusaha keras menarik kembali ke dasar baskom. Begitulah
seterusnya, sehingga akhirnya tidak ada seekor kepiting pun yang
berhasil lari dari baskom, sebab itu lah para nelayan tidak memerlukan
penutup untuk mencegah kepiting keluar dari baskom. Dan kemudian mati
hidupnya sikepiting pun ditentukan keesokan harinya oleh si nelayan.
Sungguh
menarik kisah dari sifat kepiting tadi, mengingatkan kita pada
kehidupan manusia. Kadang tanpa disedari, manusia bertingkah laku
seperti kepiting di dalam baskom. Saat ada seorang teman berhasil
mendaki ke atas atau berhasil mencapai sebuah prestasi, yang seharusnya
kita ikut berbahagia dengan keberhasilan itu, tetapi tanpa sedar, kita
justru merasa iri, dengki, marah, tidak senang, atau malahan berusaha
menarik atau menjatuhkan kembali ke bawah. Apalagi dalam bisnes atau
bidang lain yang mengandungi unsur kompentesi, sifat iri, tidak mahu
kalah akan semakin nyata dan bila tidak segera kita sedari, kita telah
menjadi monster, mahluk yang menakutkan yang akhirnya akan membunuh hati
nurani kita sendiri.
Gelagat
manusia yang mempunyai sifat seperti halnya sifat kepiting iaitu :
Selalu sibuk merintangi orang lain yang akan menuju sukses sehingga lupa
berusaha untuk memajukan diri sendiri. selalu mencari dan menyalahkan
pihak di luar dirinya
Pembaca yang berbahagia,
Tidak
perlu cemas dengan keberhasilan orang lain,tidak perlu ada menyimpan
iri hati apalagi tindakan yang bermaksud menghalangi teman atau orang
lain agar mereka tidak maju. Buang fikiran negatif seperti itu! Kerana
sesungguhnya, di dalam persaingan bisnes atau persaingan di bidang
apapun, tidak peduli berakhir dengan kemenangan atau kekalahan,masing2
dari kita mempunyai hak untuk sukses!
Success is our right! Jika kita boleh menyedari bahawa ! Success is our right, sukses adalah hak kita semua! Maka secara konsekuen kita boleh menghargai setiap keberhasilan orang lain, bahkan selalu siap membantu orang lain utk mencapai kesuksesannya. Untuk itu,dari pada mempunyai niat menghalangi atau menjatuhkan orang lain, jauh lebih penting adalah kita siap berjuang dan sejauh mana kita sendiri mengembangkan kemampuan dan potensi kita seutuhnya. Sehingga hasil yang akan kita capaipun akan maksimum dan membanggakan!
Success is our right! Jika kita boleh menyedari bahawa ! Success is our right, sukses adalah hak kita semua! Maka secara konsekuen kita boleh menghargai setiap keberhasilan orang lain, bahkan selalu siap membantu orang lain utk mencapai kesuksesannya. Untuk itu,dari pada mempunyai niat menghalangi atau menjatuhkan orang lain, jauh lebih penting adalah kita siap berjuang dan sejauh mana kita sendiri mengembangkan kemampuan dan potensi kita seutuhnya. Sehingga hasil yang akan kita capaipun akan maksimum dan membanggakan!
Tiada ulasan:
Catat Ulasan